SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO  — Konflik Keraton Solo belum juga berakhir. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo,  pun mulai mengisyaratkan menyerah untuk menengahi konflik ini.

Rudy mulai jengah dengan sikap sejumlah kerabat Keraton Solo yang terkesan setengah hati mendukung perdamaian keraton. Wali Kota pun mengisyaratkan lempar handuk jika keraton tak ingin dicampuri lagi urusannya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu menanggapi pernyataan Ketua Lembaga Dewan Adat, G.K.R. Wandansari, yang berkali-kali meminta Pemkot lepas tangan dalam urusan keraton. Terakhir, perempuan yang akrab disapa Mbak Moeng itu justru mengapresiasi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang memilih penyelesaian konflik dengan hukum adat.

“Kalau tidak mau dicampuri lagi ya tulis surat resmi ke Mendagri, wong saya juga ada suratnya. Malah beneran (tidak mengurusi keraton), buang-buang energi. Mending saya ngurusi rakyat,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai penutupan TMMD di Lapangan Universitas Sebelas Maret (UNS), Selasa (29/10/2013).

Wali Kota mengaku hanya mengamini instruksi Mendagri untuk memediasi polemik di Keraton Solo. Tindakan itu, menurutnya, telah sesuai dengan amanat UU No.11/2010 tentang Cagar Budaya dan UU Otonomi Daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya