SOLOPOS.COM - Kawasan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta (Dok/JIBI/Solopos)

Keraton Kasunanan Surakarta (JIBI/Solopos/Agoes Rudianto)

Keraton Kasunanan Surakarta (JIBI/Solopos/Agoes Rudianto)

Solopos.com, SOLO — Maha Menteri K.G.P.H. Panembahan Agung Tedjowulan menyoal rencana kirab jumenengan Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII, akhir Oktober mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kirab yang bakal mengembalikan PB XIII ke singgasananya. Sasana Sewaka, itu dinilai masih rentan penolakan. Hal tersebut merujuk belum jelasnya posisi Tedjowulan dalam struktur pemerintahan keraton pascajumenengan.

“Saya mikir kalau Sinuhun kembali ke singgasana, yang bakal membantu siapa. Sedangkan persoalan internal dalam keraton belum selesai benar,” ujarnya saat ditemui wartawan di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH), Kamis (10/11/2013).

Tedjowulan menilai eksistensi Dewan Adat masih berpeluang merongrong PB XIII meski raja telah kembali ke singgasananya. Selama ini, dirinya juga belum mengetahui arah pembentukan kabinet di dalam keraton. Namun menurut hasil rekonsiliasi pada 2012, posisinya di keraton adalah Maha Patih. Hal itu lantas dipertanyakannya lantaran ia menyebut putra dalem tidak bisa bergelar Maha Patih.

“Harusnya saya menjadi Maha Menteri. Itu sesuai dengan sabda Sinuhun sendiri,” tutur Tedjowulan.

Meski belum memeroleh kejelasan posisi, dirinya mengaku tetap akan memberi masukan kepada PB XIII. Menurut Tedjowulan, langkah tersebut selaras dengan komitmen dwitunggal. Mengenai peluang digelarnya mediasi lanjutan setelah jumenengan, Tedjowulan mengaku pasrah. Dia menilai mediasi sebelumnya belum menghasilkan perkembangan signifikan. Namun demikian, dirinya mengapresiasi Pemkot yang memiliki langkah mengembalikan raja ke Sasana Sewaka.

“Pada dasarnya saya siap jika ada mediasi lagi. Namun mau berapa kali?,” tukasnya. Saat ini, pihaknya memilih menunggu mandat PB XIII untuk rencana mediasi tahap kedua.

“Sebenarnya sekali saja cukup, tapi kemarin bisa dilihat sendiri. Untuk salaman saja (G.K.R. Wandansari) belum mau.”

Sementara itu, Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton, G.K.R. Wandansari, belum mau berkomentar soal rencana kirab PB XIII. Perempuan yang akrab disapa Mbak Moeng ini mengaku akan menggelar jumpa pers jika segala sesuatunya telah final.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya