SOLOPOS.COM - PB XIII Hangabehi (dok/JIBI/SOLOPOS)

PB XIII Hangabehi (dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO-Raja Keraton Solo, Paku Buwono XIII Hangabehi dikabarkan tidak akan menghadiri acara Tingalan Dalem Jumenengan ke-8 di Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, 4 Juni mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penyebab ketidakhadiran Hangabehi diduga lantaran kemelut internal Keraton yang tak kunjung selesai.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, ketidakhadiran Hangabehi sudah diketahui hampir semua abdi dalem Keraton.

Namun abdi dalem tidak mau memberikan penjelasan panjang lebar mengenai penyebab keengganan Raja Keraton hadir dalam acara yang digelar setiap satu tahun sekali tersebut.

Berembus kabar, Hangabehi tidak hadir karena beberapa pengaruh orang-orang dekatnya. “Kami tidak masalah kalau Sinuhun tidak hadir dalam jumenengan. Tingalan dalem tetap dilaksanakan tanpa Sinuhun. Yang penting dalam acara jumenengan itu adalah tari bedoyo ketawang yang tidak bisa diganggu gugat,” jelas salah satu putra PB XII, KGPH Puger, kepada wartawan di Keraton, Senin (27/5) sore.

Saat disinggung mengenai penyebab ketidakhadiran Hangebehi, Puger mengaku tidak tahu. Mengenai acara jumenengan tanpa kehadiran sosok raja, Puger menjelaskan tidak ada hambatan.

“Dulu pernah PB XI juga tidak hadir dalam jumenengan. Tapi proses jumenengan tetap berjalan. Yang jelas, saat ini persiapan sudah dilakukan seperti latihan Tari Bedoyo Ketawang maupun yang lain. Sekarang tinggal menunggu waktu pelaksanaan,” jelas dia.

Puger mengatakan proses jumenengan tidak menggunakan dana dari Pemkot Solo. Namun hal itu bukanlah kendala yang berarti bagi Keraton.

“Jangan dicampuradukkan antara Pemkot dengan Keraton. Lagi pula selama ini kita sudah lama tidak menerima dana bantuan hibah dari pemerintah,” kata dia.

Menurut Puger, kehadiran Hangabehi dalam acara jumenengan bisa bermasalah karena kemelut internal Keraton yang belum selesai.

“Tentunya harus dimengerti bagi yang bersangkutan, apalagi ini permasalahan tidak sekedar hadir atau tidak. Tapi harus punya pakarti maupun pribadi juga harus diperhatikan, jika ada yang telah melanggar aturan masak seenaknya saja mengijinkan hadir,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya