SOLOPOS.COM - KENAKAN TOPENG

KENAKAN TOPENG

KENAKAN TOPENG

Solopos.com, SOLO — Mediasi konflik Keraton Solo yang akan digelar Jumat (3/10/2013) di Balai Tawangarum, kompleks Balai Kota, dipastikan tanpa pengamanan khusus. Pemkot mengklaim jalannya mediasi tidak akan merembet ke tindakan anarkis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabag Pemerintahan Pemkot, Heru Sunardi, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (3/10/2013), mengatakan proses mediasi konflik keraton dikonsep dialog biasa. Pihaknya tak merasa perlu memberi pengamanan khusus meski pertemuan kedua kubu keraton kerap memanas.

“Pengamanan biasa saja, tidak ada perlakuan khusus,” ujarnya.

Menurut Heru, arah pertemuan yang dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB itu diserahkan penuh pada para putra-putri dalem Paku Buwono (PB) XII. Kehadiran Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, imbuhnya, sebatas menjadi penengah dalam dialog.

“Nanti, para putra dalem akan diberi waktu sendiri untuk mencari solusi permasalahan keraton,” terang dia.

Pihaknya mengaku tak membatasi waktu diskusi selama mediasi. Namun, Heru berharap pembicaraan masalah keraton dapat rampung dalam sehari.

Pihaknya memastikan undangan kepada putra-putri PB XII yang berdomisili di Solo telah selesai terdistribusi.
“Sebanyak 21 undangan telah diterima, sisanya yang dari luar kota masih dikonfirmasi.”

Dalam tanda terima undangan yang ditelusuri Solopos.com, terdapat nama-nama kubu dewan adat maupun prorekonsiliasi. Namun, sebagian besar undangan tidak diterima langsung oleh yang bersangkutan. Kubu dewan adat seperti GKR Wandansari GRAy Kus Indriyah dan GKR Isbandiyah menerima undangan melalui KRAP Sumowicitro. Sementara kubu prorekonsiliasi seperti KGPA Tedjowulan, KGPH Benowo dan Gusti Kanjeng Ratu Alit mendapat undangan melalui KRH Bambang Pradotonagoro.

Hanya G.P.H. Madukusumo yang membubuhkan tanda tangan dan nama sebagai penerima.

“Total undangan sekitar 60 orang termasuk muspida, akademisi dan budayawan. Terakhir Rektor UNS (Ravik Karsidi), Rektor ISI (Sri Rochana) dan Pak Tundjung (sejarawan UNS) dihadirkan untuk memberi pencerahan dalam mediasi,” urai Heru.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Widdi Srihanto, memastikan distribusi undangan untuk putra-putri PB XII di luar kota sudah dikirim melalui kurir.

“Seluruh undangan dikirim ke alamat langsung, tidak dititipkan. Ini untuk memastikan undangan sampai tujuan.” Widdi menegaskan undangan mediasi tidak berlaku bagi menantu maupun kerabat keraton yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya