SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Pemkot Solo tak berdaya mengatasi kemelut internal Keraton perihal silang pendapat acara Tingalan Jumenengan Dalem ke-9 tanpa kehadiran Paku Buwono (PB) XIII yang diselenggarakan Selasa (4/6/2013). Harapan Pemkot, kedua belah pihak sesama putra dalem Paku Buwono (PB) XII bisa berdamai secara kekeluargaan.

“Kami juga bingung harus berbuat apa untuk menyelesaikan persoalan Keraton. Sebenarnya yang bisa menyelesaikan kemelut Keraton ya dari internal Keraton sendiri,” papar Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo saat dicegat wartawan, di sela-sela acara penutupan TMMD Sengkuyung I di Sangkrah, Pasar Kliwon, Senin (3/6/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Walikota yang akrab disapa Rudy ini menginginkan dua kubu yang beda pendapat perihal acara jumenengan segera bersatu. Jika perselisihan pendapat berlarut-larut, kata Rudy, pihak yang dirugikan adalah Keraton sendiri.

“Kalau mau menyelesaikan dengan undang-undang, rasanya tidak mungkin bisa dilakukan. Karena kan itu merupakan persoalan keluarga bukan dengan pemerintah, sehingga cukup membuat repot,” kata dia.

Kendati Pemkot tak berkutik menyelesaikan persoalan internal Keraton, kata Rudy, namun disisi lain Pemkot tak menutup mata untuk membuka kran komunikasi antar kedua belah pihak.
“Selama kedua belah pihak menginginkan perdamaian ya kita fasilitasi. Keinginan itu harus dari keduanya, bukan dari salah satu pihak,” kata dia.

Saat disinggung mengenai penerbitan kabinet baru dari kubu Keraton versi Dwitunggal, PB XIII Hangabehi dan KGPH PA Tedjowulan yang bakal diserahkan ke Pemkot, Rudy meminta kepada Dwitunggal untuk menyelesaikan permasalahan internal dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya