SOLOPOS.COM - Edy Wirabhumi (dok)

Edy Wirabhumi (dok)

Edy Wirabhumi (dok)

SOLO--Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pakasa) diminta Keraton untuk tak
melakukan tindakan anarkistis atau di luar batas menyikapi rekonsiliasi antara PB XIII Hangabehi dan KGPHPA Tedjowulan. Mereka juga diminta menahan diri dan tak terpancing atas provoksi-provokasi dari pihak tertentu.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Demikian imbauan yang disampaikan Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Kasunanan Surakarta, Eddy Wirabhumi di hadapan seratusan Pakasa di Bangsal Samarakata, Keraton Kasunanan Surakarta, Senin (21/5/2012). “Kami sudah ingatkan agar Pakasa bisa menahan diri. Ancaman para Pakasa untuk menggeruduk Balaikota itu hanya luapan emosional saja,” kata Eddy kepada wartawan.

Eddy memastikan bahwa Pakasa tetap solid dan tak akan terpengaruh dengan berseliwerannya kabar seputar rekonsiliasi raja. Eddy juga memastikan bahwa Pakasa masih mengedepankan cara-cara santun dan bijak dalam menyampaikan pendapat serta masukan.

“Tak akan lagi ada ancaman-ancaman untuk menggeruduk. Saya sudah memintai konfirmasi kepada Pakasa yang bersangkutan. Ternyata, mereka hanya ingin
menyampaikan luapan emosi saja,” terangnya.

Diakui Eddy, persoalan rekonsiliasi selama ini berimbas pada psikologi
Pakasa. Mereka menilai, selama ini sangat terpukul mendengar kabar bahwa Tedjowulan akan kembali ke Keraton setelah melakukan tindakan makar.

“Kalau saya bisa memahami reaksi Pakasa. Namun, saya jamin mereka masih terkendali,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya