SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSSI, La Nyalla M Mattalitti (Ligaindonesia.co.id)

Konflik Kemenpora-PSSI semakin meruncing setelah gugatan organisasi sepak bola Indonesia itu dikabulkan PTUN. Menpora akan melakukan banding atas keputusan tersebut.

Solopos.com, JAKARTA PSSI memenangi gugatan atas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengenai Surat Keputusan Menpora, Imam Nahrawi, yang membekukan Asosiasi Sepak Bola di Indonesia sejak April silam.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Kemenangan PSSI atas Kemenpora terjadi di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Selasa (14/7/2015).

Setelah memastikan kemenangan tersebut, Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattaliti, meminta pihak Kemenpora ikhlas untuk tidak memperpanjang kisruh sepak bola nasional.

Sebab, apabila pihak Imam Nahrawi terus memperpanjang kisruh sepak bola, akan banyak pihak yang dirugikan. Pesepak bola, pelatih, manajer, hingga ofisial tim kesulitan untuk mencari nafkah.

“Bagaimana nanti nasib pemain bola, pelatih dan wasit. Mereka harusnya mencari nafkah tapi menunggu pertarungan antara Menpora dan PSSI,” kata La Nyalla, seperti dilansir Liputan6.com, Rabu (15/7/2015).

Lewat pertimbangan perkara bernomor 91/G/2015/PTUN-JKT, Hakim Ujang Abdullah beralasan SK Kemenpora merupakan bentuk penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan Menpora. Menurut sang hakim, surat peringatan yang dilayangkan Kemenpora kepada PSSI juga terlalu singkat.

Hakim masih memberi kesempatan kepada pihak Kemenpora untuk melakukan banding, paling lambat 14 hari setelah keputusan tersebut.

PSSI sendiri sudah siap berdamai dengan Kemenpora. Bahkan, La Nyalla siap membubarkan tim hukumnya apabila pihak Kemenpora tidak melakukan banding.

“Sepanjang tidak ada tuntutan dari Kemenpora, saya akan bubarkan tim hukum. Kalau ada banding, saya akan membentuk tim lagi,” kata La Nyalla tegas.

Tidak tanggung-tanggung, untuk merespons banding yang akan dilayangkan Kemenpora, La Nyalla siap berkoordinasi dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) hingga Pengurus Cabang PSSI di tingkatan wilayah paling kecil.

“Tapi ingat, saya akan bentuk tim mulai dari pusat sampai tingkat kabupaten dan kota untuk menuntut Menpora. Saya tidak akan berencana ke sana, tapi jangan bangunkan macan tidur,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya