SOLOPOS.COM - Kasatlantas Polres Madiun Kota, AKP Dwi Jatmiko, memarahi wartawan Madiun yang dituduh melecehkan istrinya, Rabu (17/8/2022). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Konflik antara Kasatlantas Madiun Kota, AKP Dwi Jatmiko dengan wartawan berakhir damai. Setelah perseteruan kedua belah pihak berakhir, diharapkan netizen menghentikan hujatan dan bullying di media sosial.

Hal itu disampaikan Kapolres Madiun Kota, AKBP Suryono seusai mendamaikan Dwi Jatmiko dengan wartawan bernama Jumali di Mapolres setempat, Selasa (23/8/2022) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suryono menegaskan perselisihan yang dipicu kesalahpahaman yang terjadi beberapa waktu lalu antara Kasatlantas dengan wartawan sudah selesai. Setelah proses rekonsiliasi rampung, diharapkan hubungan antara kepolisian dan wartawan bisa kembali seperti semula.

“Saat ini kami sampaikan tidak ada masalah lagi. Kami sudah kembali seperti waktu sebelumnya,” ujar Suryono.

Baca Juga: Saling Memaafkan! Konflik Kasatlantas & Wartawan di Madiun Berakhir Damai

Dia menegaskan supaya netizen menghentikan ujaran kebencian berupa hujatan dan bullying di media sosial. Netizen juga diharapkan lebih bijak dalam bermedia sosial.

Dalam pertemuan itu, antara Kasatlantas dengan Jumali pun sudah saling memaafkan. Keduanya terlihat saling bersalaman dan menyampaikan cekcok yang terjadi beberapa waktu lalu sudah selesai.

Kasatlantas Polres Madiun Kota, AKP Dwi Jatmiko, menyampaikan dirinya tidak akan lagi mempermasalahkan kejadian yang menyulut keributan beberapa waktu lalu. Dia menyampaikan ke depan pihaknya akan menjalin hubungan baik dengan wartawan, maupun sebaliknya.

Baca Juga: Nahas! Bocah 11 Tahun di Ponorogo Meninggal Tenggelam saat Bermain di Dam Bolu

“Terima kasih kepada Kapolres, Waka Polres, Ketua PWI [Persatuan Wartawan Indonesia Madiun]. Tadi kami sudah dipertemukan dalam satu ruangan yang sangat damai. Ke depannya tidak akan mempermasalahan apa yang terjadi kemarin,” jelas dia.

Sementara itu, Jumali menyampaikan perseteruan antara dirinya dengan Kasatlantas sudah rampung. Dia menyampaikan kedua belah pihak sudah saling memaafkan.

“Kita sudah saling memaafkan,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, keributan antara wartawan Madiun dengan Kasatlantas Polres Madiun Kota terjadi pada Rabu (17/8/2022) siang. Keribuatan itu dipicu Kasatlantas yang menuduh Jumali, wartawan lokal Madiun, telah melecehkan istrinya.

Baca Juga: Gedung SDN 2 Karangpatihan Ponorogo Rusak, Kegiatan Belajar Dialihkan ke Tenda

Atas tuduhan itu, Jumali mengelak. Jumali menyampaikan kejadian tersentuhnya bagian pinggang istri Kasatlantas adalah bentuk ketidaksengajaan. Dia pun mengaku sudah dua kali meminta maaf kepada yang bersangkutan atas kejadian itu.

Kronologi Kejadian

Kejadian itu bermula saat Jumali yang sedang melakukan peliputan kegiatan upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia di Alun-alun Kota Madiun, Rabu (17/8/2022) pagi. Setelah melakukan peliputan dan akan pulang, Jumali terpeleset dan kemudian mencari pegangan.

“Saat mau jatuh itu, saya reflek menyentuh badan seseorang perempuan. Yang ada di dekat saya. Saya tidak tahu itu siapa. Setelah menyentuh itu, saya langsung meminta maaf kepada beliau [istri Kasatlantas]. Karena memang tidak sengaja dan tidak tahu. Saya pikir itu tiang, karena posisinya kan saya mau jatuh,” kata Jumali kepada Solopos.com.

Setelah minta maaf, istri Kasatlantas itu pun terlihat marah dan meminta Jumali untuk mendatangi suaminya di kantor Satlantas Madiun Kota. Jumali pun mendatangi kantor Kasatlantas dan menyampaikan maaf.

Baca Juga: Wahana Perosotan Ambrol, Pemilik & 2 Manajer Kenjeran Park Jadi Tersangka

Lantaran tidak terima, Kasatlantas pun berang dan melaporkan kejadian itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Madiun Kota. Hingga akhirnya, Jumali bersama puluhan wartawan mendatangi Mapolres untuk meminta penjelasan terkait hal itu.

Dalam pertemuan itu, Jumali pun kembali menyampaikan permintaan maafnya dan menjelaskan kejadian itu bukan sebuah kesengajaan.

Namun, saat bertemu dengan wartawan, Dwi Jatmiko, justru berang dan marah-marah. Dia meminta Jumali untuk mengakui perbuatannya yang memegang istrinya. Jumali pun menolak pengakuan itu, karena dirinya tidak sengaja menyentuh pinggang istri Dwi Jatmiko.

Saking marahnya, perwira polisi itu pun sampai melepas seragam yang dikenakannya. Dia pun masih mendesak Jumali untuk mengakui perbuatannya itu.



“Tinggal dia meminta maaf sama saya sulit sekali. Jenengan tidak ada itikad baik untuk meminta maaf?,” tanya Dwi kepada Jumali.

Padahal, Jumali sudah dua kali menyampaikan permintaan maafnya kepada yang bersangkutan dua kali. Pertama disampaikan saat di lokasi kejadian dan kedua disampaikan saat di ruangan Kasatlantas.

Rekan wartawan yang geram pun meminta kepada Dwi Jatmiko untuk membuat laporan supaya bisa diproses hukum.

“Kalau tidak terima, silakan bikin laporan. Bisa diproses hukum,” kata seorang wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya