SOLOPOS.COM - Bambang Soesatyo (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Konflik internal Partai Golkar merembet ke fraksi Golkar di DPR.

Solopos.com, JAKARTA — Bambang Soesatyo, Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) mengaku akuisisi ruangan pimpinan fraksi yang akan dilakukan kubu Agung Laksono menyalahi aturan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya memperoleh kabar kalau ruangan fraksi mau digusur sama kubu Agung. Ini bukan kaki lima yang bisa main gusur. Itu main preman. Kalau main preman bukan di DPR,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jumat (27/3/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Bambang Soesatyo juga membahas pernyataan Dave Laksono, anak Agung Laksono, yang meminta kubu Ical untuk legawa. “Legawa dari mana? Kan kubu Agung [Laksono] belum menang. Kami masih ajukan gugatan ke PTUN. Jadi kalau mau akuisisi, baca dulu aturan DPR.”

Menurutnya, penggantian struktur fraksi di DPR harus melalui sidang paripurna DPR. Kemarin mereka memang sudah mengajukan. Tapi belum dibacakan di sidang paripurna. Jadi belum mereka belum sah. Ini penting untuk menjadi perhatian.”

Selain itu, Bambang Soesatyo juga mengelak jika dituding menyiapkan pengamanan Ruang Pimpinan Fraksi Golkar di lantai 12 Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Senayan. “Itu bukan saya yang minta. Itu antisipasi sekretariat jika terjadi rusuh.”

Perebutan ruang pimpinan fraksi tersebut berawal dari penggantian strukur pimpinan fraksi setelah Menkumham Yasonna H Laoly menetapkan kepengurusan baru dibawah Agung Laksono. Lantas, Ade Komaruddin yang dipasang Ical menjadi Ketua Fraksi Partai Golkar periode 2014-2019, diganti Agung Laksono dengan Agus Gumiwang Kartasasmita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya