SOLOPOS.COM - Ratusan wisatawan mengantri untuk masuk ke dalam mulut gua obyek wisata Gua Pindul yang berada di dusun Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Jumat (6/5/2016). (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Konflik Gua Pindul muncul dari pihak wisatawan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Kepadatan ribuan wisatawan di Gua Pindul, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo tidak hanya mengancam ekosistem karst yang merupakan salah satu geopark atau taman bumi tersebut. Konflik sosial yang datang dari wisatawan mulai muncul lantaran layanan wisata yang dianggap buruk.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada libur panjang akhir pekan lalu, lebih dari 2.000 manusia memadati kawasan Gua Pindul. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dewa Bejo Gua Pindul Subagyo mengatakan, lantaran padatnya wisatawan, mereka harus mengantre berjam-jam untuk masuk ke gua pindul melakukan wisata cave tubing.

“Antreannya dua jam sampai tiga jam,” ungkap Subagyo, Selasa (13/12/2016). Kejengkelan kata Subagyo tampak di rawut wajah wisatawan. Beruntung belum sampai timbul kericuhan akibat antrean yang mengular tersebut. “Kelihatan emosi di wajah mereka, mulai dari marah-marah, membuang jaket dan lain-lain,” jelas dia.

Membludaknya ribuan wisatawan tersebut mengakibatkan pengelola wisata tidak lagi memberi jeda rombongan wisatawan yang masuk ke dalam gua.

“Bila biasanya satu rombongan isi 20 orang masuk dulu bergiliran tiap sepuluh menit, sekarang ratusan orang masuk begitu saja dalam hitungan detik,” imbuhnya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya