SOLOPOS.COM - Peserta mengikuti Konferensi VI PCNU Kota Madiun di Ponpes Al-Mujaddadiyah Demangan, Minggu (20/3/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Konferensi PCNU Madiun diselenggarakan untuk mengganti kepengurusan dan menentukan arah perjuangan warga NU lima tahun mendatang.

Madiunpos.com, MADIUN — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Madiun akan segera berganti personel yang dibahas dalam Konferensi Cabang (Konfercab) VI di Pondok Pesantren Al-Mujaddadiyyah Demangan, Kota Madiun, Minggu (20/3/2016). Salah satu agenda dalam Konfercab ini adalah pemilihan rois syuriyah dan ketua tanfidziyah PCNU setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Panitia Konfercab VI PCNU Madiun, Muhammad Fauzin, mengatakan kepengurusan PCNU periode 2011-2016 berakhir dan digantikan dengan kepengurusan baru. Selain itu, dalam Konfercab VI ini juga untuk melaporkan pertanggungjawaban kepengurusan periode lama.

Dia mengatakan peserta Konfercab VI ini terdiri dari perwakilan dari 27 ranting NU, tiga perwakilan dari pengurus MWC NU, dan satu perwakilan dari pengurus PCNU Kota Madiun. Untuk pemilihan rois syuriah dilakukan oleh tim formatur yang telah dibentuk sedangkan untuk pemilihan ketua tanfidziyah dilakukan secara langsung oleh peserta Konfercab VI.

“Untuk pemilihan rois syuriyah dengan cara tim formatur ini baru pertama kali, sebelumnya pemilihan rois syuriyah dilakukan secara langsung peserta Konfercab. Kami berharap siapa saja yang terpilih sebagai rois syuriyah dan ketua tandziyah bisa membawa NU menjadi lebih baik,” kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com di arena Konfercab VI PCNU Madiun, Minggu.

Konfercab VI PCNU Kota Madiun, tambah Fauzin, mengambil tema Revitalisasi Organisasi Demi Mewujudkan Cita-cita Para Ulama. Dia menegaskan Konfercab juga membahas mengenai arah perjuangan warga NU dalam masa lima tahun ke depan.

Menurut dia, saat ini banyak aliran menyesatkan di tengah masyarakat. Untuk itu NU berkewajiban dalam membentengi masyarakat dari aliran-aliran yang tidak sesuai kaidah dan tidak memerhatikan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja).

Dia menyampaikan saat ini PCNU Kota Madiun mengerahkan badan otonom (Banom) milik NU seperti Ansor, Banser, IPNU dan IPPNU, Fatayat, PMII, dan lainnya untuk menggerakkan tradisi NU. Selain itu, gerakan ini juga untuk membentengi masyarakat dari aliran yang bisa memecah persatuan.

“Hampir 75% umat muslim di Kota Madiun itu orang NU baik secara kultur maupun struktur, sehingga tradisi-tradisi NU di Madiun ini masih terjaga dengan baik,” ujar Wakil Ketua Tandzfidiyah PCNU Kota Madiun periode 2011-2016 tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya