SOLOPOS.COM - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi (JIBI/bisnis)

Konferensi internasional digelar di Jogja

Harianjogja.com, JOGJA — Kota Jogja dipilih sebagai lokasi dialog ketiga antara Indonesia dan Australia dalam rangka mempererat hubungan kedua negara. Dialog yang digelar sejak Minggu (28/8/2016) hingga Selasa (30/8/2016) digelar di Hotel Tentrem, Jalan AM Sangaji, Jetis, Kota Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam sambutannya di hadapan delegasi Australia, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mendeskripsikan tentang Kota Jogja yang begitu ramah dan membuat siapa saja nyaman untuk datang. Bahkan, Retno turut menyingkap saat dirinya memulai menempuh pendidikan di Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM), hingga Jogja yang menjadi awal pertemuan dengan suaminya.

“Kami berharap kalian semua [delegasi Australia] enjoy tinggal di Kota Jogja,” ungkap wanita yang pernah menjadi Dubes Belanda dan Norwegia ini kemarin.

Seusai membuka dialog, Menlu mengatakan, pihaknya akan menunggu hasil rekomendasi dari dialog tersebut untuk kemudian ditindaklanjuti kedua negara. Ia tidak menfokuskan pada satu bahasan tertentu saja namun apa saja bisa menjadi masukan untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Retno mencontohkan, saat dialog pada 2013 silam muncul rekomendasi tentang pertukaran pelajar Indonesia Australia. Karena jumlah pelajar Australia tergolong sedikit yang belajar ke Indonesia dibandingkan anak Indonesia yang belajar ke Australia, maka pemerintah Australia meluncurkan program beasiswa untuk warganya agar belajar di Asia.

“Dari data kemudian Indonesia menjadi paling banyak yang dituju,” imbuhnya.

Pimpinan Delegasi Indonesia Hamzah Thayeb menambahkan, kedua negara mengirimkan perwakilannya 19 orang. Mereka berasal dari berbagai latarbelakang mulai dari pebisnis, akademisi, parlemen dan lainnya. Dalam dialog tersebut pihaknya akan mengupayakan suatu hasil yang nyata untuk bisa ditindaklanjuti pemerintah kedua negara dan memberi manfaat bagi warga kedua negara. Dialog dibagi dalam beberapa grup seperti sosial budaya, ekonomi bisnis, media serta pendidikan dan penelitian.

“Kalau kita ingin memahami suatu negara paling baik adalah mengunjungi. Kalau bisa kita tingkatkan mahasiswa Australia yang belajar di sini maka akan bisa memahami Indonesia,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya