SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelatihan penjahit konfeksi di Kudus. (pkpukudus.blogspot.com)

Konfeksi Kudus hanya dibikin berdasarkan pesanan, namun pengusahanya justru hendak dilatih Dinas Perdagangan cara mengelola keuangan.

Semarangpos.com, KUDUS — Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus menengarai banyaknya pengusaha konfeksi setempat yang gulung tikar karena produk mereka tak lagi mampu mengikuti selera pasar. Namun, bukannya dibantu dengan pelatihan meningkatkan inovasi, para pengusaha konfeksi itu justru hendak dilatih mengelola keuangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adalah Kantor Berita Antara yang Senin (28/8/2017) mengabarkan rencana Dinas Perdagangan Kudus membekali para pelaku usaha yang bergerak di bidang konfeksi dengan kemampuan pengelolaan keuangan itu. Pelatihan jenis itu konon bakal diberikan kepada para pengusaha konfeksi Kudus demi meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha mereka.

Ekspedisi Mudik 2024

“Informasi yang berkembang, sebagian pelaku usaha di bidang konfeksi di Kudus gulung tikar karena berbagai faktor,” kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), Senin (28/8/2017).

Sebagian besar pengusaha konfeksi Kudus itu, lanjut dia, hanya mampu menerima pesanan tanpa bisa membuat produk yang diminati pasar. Oleh karena itu, simpul Imam Prayitno, mereka perlu dilatih tata cara mengelola keuangan yang baik yang dilengkapi dengan pembukuan.

Bekal lain yang akan diberikan adalah terkait kemampuan mereka dalam membuat produk yang mampu bersaing di pasar serta tata cara pemasarannya. Ia mengaku, kebiasaan para pengusaha konfeksi Kudus hanya sebagai penerima pesanan, membuat mereka tidak mampu berpikir kreatif dan inovatif, sehingga ketika tidak ada pemesan usaha mereka akhirnya semakin menurun dan ada yang harus gulung tikar.

Pasalnya, kata dia, para pengusaha konfeksi Kudus tidak mampu menciptakan produk busana yang bisa diterima pasar, karena selama ini mereka terbiasa hanya mengerjakan pesanan orang lain. “Kebiasaan mereka yang membuat usahanya mudah goyah tersebut, perlu diubah dengan mendorong mereka lebih berani memunculkan ide dan kreativitas mereka dalam membuat desain busana yang lebih menarik,” ujarnya.

Terkait dengan pemasaran, dia menggagas, untuk dibuatkan tempat belanja online untuk produk para pengusaha konfeksi Kudus itu, sehingga bisa diakses banyak orang tanpa biaya yang mahal dan transaksinya juga lebih aman. Ia mengatakan, anggaran untuk pelatihan tersebut akan diusulkan melalui APBD 2018.

Upaya mendorong pemilik usaha konfeksi di Kudus agar lebih maju, katanya, sudah dimulai dengan memberikan kesempatan para perancang baju setempat untuk mengikuti pameran di Kota Semarang. “Kami ingin meningkatkan daya saing serta promosi busana hasil rancangan mereka di pasar regional,” ujarnya.

Menurut dia, sudah saatnya para pengusaha konfeksi Kudus naik peringkat dari sekadar menerima pesanan, menjadi desainer baju yang berkualitas dan nantinya bisa menghasilkan busana hasil rancangan sendiri.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya