Kondisi Sekolah Tak Sesuai Laporan, DPRD Boyolali Kecewa

BOYOLALI — Jajaran Komisi IV DPRD Boyolali mengaku kecewa setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) dua sekolah dasar (SD) di Kecamatan Banyudono, Jumat (18/1/2013). Dari sampel sekolah yang dilaporkan dengan kondisi rusak berat, saat ditinjau, kondisinya baik.

Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Mulyanto mengemukakan sidak tersebut untuk memverifikasi data dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, terkait kondisi sekolah yang masuk dalam kategori rusak berat. Pihaknya mengambil sampel dua SD, yaitu SDN Kuwiran 2 dan SDN Denggungan 2.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

”Kami memverifikasi laporan yang masuk dengan kondisi di lapangan. Berdasarkan laporan yang masuk, dua sekolah itu masuk kategori rusak berat. Tapi setelah kami cek ke lokasi, kami lihat kondisi bangunannya masih sangat baik. Bahkan ada yang baru saja selesai direhab,” ujar Mulyanto kepada wartawan di sela-sela sidak, Jumat.
Menyikapi persoalan itu, pihaknya meminta kepada Disdikpora jangan begitu saja menerima data yang diusulkan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) pendidikan.

”Seharusnya, usulan harus sesuai kondisi sebenarnya. Kalau hanya rusak ringan, ya dilaporkan rusak ringan, kalau rusak berat ya rusak berat,” tegasnya.

Anggota Komisi IV, Agus Ali Rosyidi, menyebutkan 2013, Boyolali mendapat bantuan DAK sekitar Rp53 miliar.

”DAK diperuntukkan bagi SD dan SMP saja, baik untuk pembangunan fisik maupun non fisik,” terang Agus Ali.

Menurut Wakil Ketua Komisi IV, Agus Wiyono, cukup banyak sekolah di Boyolali yang kondisinya benar-benar rusak berat, namun justru belum dilaporkan.

Sementara itu, Kabid TK/SD Disdikpora Boyolali, Darmanto mangakui rata-rata kerusakan pada bangunan atau ruang sekolah hanya sekitar 30 persen. Sehingga hanya masuk kategori rusak ringan. Menyikapi persoalan itu, Darmanto menyatakan pihaknya akan memverifikasi ulang terhadap sekolah yang mengajukan bantuan melalui DAK.