SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Solopos.com) – Kondisi warga penderita antraks di Miri, Sragen, Rabu (18/5) mulai membaik.

Luka yang dialami 13 warga yang diduga terjangkit bacillus anthracis, penyakit menular dari sapi yang bisa menimbulkan bisul bernanah, mulai mengering. Namun satu orang warga, Suradi, masih dirawat di RSUD Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kadus III Desa Brojol, Yoso Purnomo, saat ini tidak ada penambahan korban antraks. “Sapi yang mati juga tidak bertambah karena telah dilakukan penyemprotan dan penanggulangan untuk antisipasi penyebaran,” ungkapnya saat dihubungi Espos.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menambahkan, posko untuk pengobatan warga juga masih didirikan. Rencananya, posko tersebut didirikan selama sepekan, tetapi posko dipindah ke tempat yang lebih aman dan berjarak agak jauh. Jika terlalu dekat, kata dia, dikhawatirkan juga terkena penyakit.

Warga juga masih mendapat pengobatan serta suntikan dua kali dalam sehari. Pengobatan yang diminum diberikan kepada 250 orang yang sakit maupun tidak sebagai upaya preventif. Sementara penyemprotan di kandang dilakukan selama tiga kali di Dukuh Rejosari dan sekali di Dukuh Bibis.

Rabu kemarin, lanjut dia, perwakilan dari Pemkab Sragen dan Polres Sragen meninjau para korban dan memberikan pengarahan kepada warga. “Rabu malam juga ada penyuluhan dari Puskesmas Miri dan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Sragen untuk antisipasi penyebaran penyakit,” imbuhnya.

aak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya