SOLOPOS.COM - Manajer Persis Solo, Hari Purnomo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Kemampuan finansial Persis Solo diragukan untuk menyambut Liga 2 yang sedianya ditunda hingga awal 2021. Sepanjang 2020, Laskar Sambernyawa telah kehilangan Rp8 miliar untuk persiapan kompetisi. Di sisi lain, tak ada pemasukan signfikan yang dapat menyeimbangkan neraca keuangan klub.

Membengkaknya pengeluaran Persis tak lepas dari ketidakjelasan kompetisi menyusul pandemi Covid-19 sejak Maret lalu. Padahal Persis menjadi salah satu tim dengan persiapan dini untuk menyambut Liga 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka mulai membentuk tim sejak November 2019 dan mendatangkan pemain bintang macam Syahroni, Rishadi Fauzi dan Sansan Fauzi. Trio Papua yakni Yan Pieter Nasadit, Engelberd Sani dan Marko Kabiay juga digebet untuk memenuhi ambisi promosi ke Liga 1.

Kantor Disegel, Ketua Pemuda Pancasila Solo Bantah Ada Konflik Internal

“Kalau ditotal sejak persiapan akhir tahun lalu, manajemen sudah keluar duit sekitar Rp8 miliar. Pengeluaran terbesar untuk gaji dan DP kontrak pemain,” ujar Manajer Persis, Hari Purnomo, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (3/11/2020).

Pihaknya mengakui pengeluaran tersebut cukup memberatkan mengingat tidak ada pemasukan signifikan yang masuk ke kas klub. Hal itu menyusul kompetisi yang urung digelar sehingga klub kehilangan pemasukan terbesarnya yakni dari tiket pertandingan.

Kondisi finansial semakin buruk mengingat Persis Solo gagal menggaet sponsor utama musim ini. Satu-satunya pemasukan Persis sepanjang 2020 hanya subsidi PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebesar Rp250 juta.

“Janji awalnya Rp1,15 miliar. Belakangan subsidi turun jadi Rp850 juta setelah perubahan format kompetisi. Namun yang kami terima sampai sekarang ya cuma Rp250 juta yang diberikan di awal musim,” kata Hari.

Cari Solusi

Sang manajer mengaku belum berani berpikir soal rencana tim untuk menghadapi kompetisi pada 2021. Dengan kondisi finansial yang rugi besar musim ini, klub harus mencari solusi untuk kelangsungan tim ke depan. Hari berharap PSSI dan PT LIB turut memberikan solusi problem keuangan klub menyusul ketidakjelasan kompetisi.

“Kondisi seperti ini tidak hanya dialami Persis, tapi juga klub lain. Mestinya PT LIB segera mencairkan subsidi yang sudah dijanjikan. Itu bisa sedikit membantu keuangan klub.”

5 Kali Beraksi, Arifin Si Begal Payudara Dibekuk Polisi

Pentolan Pasoepati Pasar Kliwon, Yudhi Winarno, mengakui manajemen klub di bawah pemilik baru, Vijaya Fitriyasa, langsung mendapat cobaan berat di awal kepemimpinannya. Yudhi berharap segera ada solusi strategis agar Persis bisa segera keluar dari problem finansial.

“Memang manajemen musim ini belum pernah merasakan manis, adanya pahit dan pahit. Semoga manajemen bisa evaluasi keuangan dengan serius,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya