SOLOPOS.COM - Ilustrasi Sakit (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SUKOHARJO – Ada lima orang dalam pengawasan alias ODP corona yang diisolasi di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka mengalami gejala batuk, demam, hingga sesak napas.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati. Kelima orang dalam pengawasan terkait corona itu saat ini menjalani perawatan intensif di ruang isolasi. Namun, Yunia Wahdiyati tidak memerinci tempat isolasi tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Waspada Corona, Objek Wisata Sangiran Tutup hingga Akhir Maret

Tunggu Hasil Tes

Dia mengatakan sampai saat ini Pemkab Sukoharjo masih menunggu hasil uji laboratorium kelima pasien tersebut.

Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Sukoharjo belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Menular DKK Sukoharjo, Bejo Raharjo, sebelumnya saat rapat koordinasi penanganan virus corona di Sukoharjo belum lama ini mengatakan, kejadian luar biasa (KLB) akan ditetapkan apabila ditemukan satu kasus corona.

TKW Sragen dari Taiwan Sempat Diisolasi di RSUD Negatif Corona

“Jika ditemukan satu kasus konfirmasi Covid-19 maka dinyatakan sebagai KLB,” kata Bejo Raharjo kepada Solopos.com, Minggu (15/3/2020).

4 Langkah Penanganan

Selanjutnya, Bejo Raharjo mengatakan tim kesehatan akan melakukan tahapan penyelidikan epidemiologi (PE) pasien. Langkah ini guna memastikan kondisi penyebaran, termasuk kontak pasien dengan yang lain.

Jika kasus telah menyebar, Pemkab Sukoharjo melakukan upaya penanggulangan dengan pengobatan isolasi guna memutus rantai-rantai penyebaran virus corona. Sejauh ini hanya ada satu kasus pasien mengeluh gejala sesak nafas, batuk, dan demam tinggi setelah umrah. Namun kini setelah dirawat dan dilakukan pemantauan, pasien dinyatakan negatif Covid-19.

Cara Membersihkan Smartphone Agar Tak Jadi Sarang Virus Corona

“Pasien sudah pulang dan sekarang masih dalam pemantauan tim kesehatan. Mudah-mudahan tidak muncul kasus baru,” katanya.

Bejo Raharjo mengatakan penanganan pasien Corona di Sukoharjo dilakukan melalui empat kriteria. Yakni orang dalam pemantauan (ODP), pengawasan, probable, dan confirm.

Surveilance diselidiki dari gejala klinis yang timbul sesuai kategori ringan, sedang hingga berat seperti gejala flu, batuk, pilek dan pnemonia ditambah riwayat perjalanan dari luar negeri.

Sopir Pasien Meninggal Positif Corona Solo Dipastikan Negatif

“Kami tidak menggunakan istilah suspect, orang dengan gelaja flu dan ada riwayat kunjungan maupun kontak dengan orang yang dinyatakan confirm menjadi target penanganan Covid-19,” jelasnya.

Fasilitas Kesehatan Disiagakan

Penanganan ini, kata Bejo sudah dilaporkan secara berjenjang sesuai dengan prosedur. Pasien yang mengakses fasilitas kesehatan seperti puskesmas maupun pelayanan tanggap darurat lainnya, akan ditindaklanjuti oleh DKK dan dilaporkan kepada pemerintah pusat.

Virus Beta Corona Kelelawar Pasar Depok Solo Tak Menular ke Manusia

Pemkab Sukoharjo telah menunjuk RSUD Ir Soekarno Kabupaten Sukoharjo sebagai rumah sakit rujukan penanganan corona. Kesiapsiagaan dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan temuan kasus dan penularan serta penanganan lanjutan.

Kesiapan fasilitas kesehatan dan tenaga medis menjadi standar pelayanan yang telah disiagakan Pemkab Sukoharjo menanggulangi wabah virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya