SOLOPOS.COM - Sebanyak 1500 pengemar Vespa modifikasi dan standar berkumpul di lapangan desa Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, Sabtu (29/8/2015). (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Komunitas vespa beraliran ekstrem menggelar deklarasi Java Extremist Scooterist.

Solopos.com, SUKOHARJO — Ratusan motor vespa produksi era 50-an hingga 2014 berjajar rapi mengelilingi lapangan. Motor vespa itu telah dimodifikasi secara ekstrem sehingga tak terlihat lagi bentuk aslinya. Ada yang berbentuk tank tempur hingga vespa yang menyerupai kotak peti jenazah.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Siang itu, Sabtu (29/8/2015), ribuan pencinta motor vespa atau scooter beraliran ekstrem berkumpul di Lapangan Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Mereka berasal dari klub scooter ekstrem di berbagai kota di Indonesia seperti Solo, Semarang, Samarinda, hingga Bali.

Para pencinta scooter ekstrem berkumpul untuk melakukan deklarasi Java Extremist Scooterist Nusantara 2015. Selain acara deklarasi, mereka juga menggelar kegiatan sosial seperti donor darah dan penanaman bibit pohon.

Deklarasi Vespa

Berawal dari 45 klub scooter ekstrem di Indonesia, para pencinta vespa ekstrem berinisiatif untuk menggelar acara tersebut. Mereka ingin menghilangkan stigma negatif kalangan masyarakat yang menganggap vespa modifikasi identik dengan sampah dan pengganggu lalu lintas.

“Scooter ekstrem berbeda dengan scooter sampah. Kami ingin menghilangkan stigma negatif masyarakat dengan acara deklarasi Java Extremist Scooteris sebagai wadah para pencinta vespa ekstrem,” kata Ketua Java Ekstremist Scooteris periode 2015-2016, Ragasah Widianto yang akrab dipanggil Bejo saat ditemui Solopos.com, Sabtu.

Ada beberapa jenis vespa ekstrem seperti army, mistis, hingga autopad. Konsep modifikasi vespa sesuai selera para pencinta scooter ekstrem. Misalnya, vespa ekstrem jenis army berbentuk tank tempur lengkap dengan bazoka.

Jenis Mistis

Sementara vespa ekstrem jenis mistis menyerupai kendaraan pengangkut jenazah. Selain itu, vespa yang dimodifikasi maksimal sepanjang tiga meter dan lebar 1,5 meter.

Scooter sampah marak berkeliaran di wilayah Soloraya pada pertengahan 2008. Mereka menyimpan berbagai jenis sampah kering di sela-sela vespa yang telah dimodifikasi. Hal ini sangat membahayakan pengendara vespa maupun pengguna kendaraan bermotor lainnya.

“Vespa ekstrem hanya digunakan saat event tertentu, tidak bisa dipakai di jalan raya setiap hari,” papar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya