SOLOPOS.COM - Komunitas SSFC (Arif F/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Melintas di tepian sungai di daerah Sukoharjo hingga Wonogiri, banyak dijumpai sejumlah pria asyik memancing, memegang joran sambil menunggu umpannya dimakan ikan.

Memancing memang bagi sebagian orang dianggap sebagai kegiatannya orang malas. Atau orang yang ingin membunuh waktu karena tidak punya kegiatan rutin atau kegiatan lain. Apalagi jika memancing hanya dilihat sebagai kegiatan memasang umpan di mata pancing, melemparkannya ke sungai atau waduk, kemudian menunggu dimakan ikan.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Komunitas SSFC

Komunitas SSFC (Arif/JIBI/Solopos)

Saat menunggu itu, sambil duduk santai kadang menghabiskan rokok berbatang-batang dan baru pulang setelah sore hari. Padahal para pemancing itu terkadang berangkat dini hari.

Ada keasyikan tersendiri, ketika umpan dimakan ikan apalagi jika gerakan ikannya semakin kencang menarik senar pancing. Ada kepuasan ketika berhasil menaklukan ikan tersebut dan membawanya pulang sebagai bukti hasil pancingan.

Pandangan seperti itu sepertinya sudah melekat kuat di masyarakat. Sehingga memandang kegiatan memancing hanya kegiatan mencari ikan dengan peralatan pancing dan berlama-lama untuk mendapatkan ikan.

Padahal tidak semua pemancing menjadikan kegiatan memancing di sungai atau waduk seperti yang biasa dilakukan pemancing Solo, sebagai kegiatan membuang waktu atau mengisi waktu luang.

Karena ada juga sekelompok pemancing yang tergabung dalam Solo Sport Fishing Community (SSFC) yang tidak menjadikan memancing sebagai kegiatan membuang waktu atau bermalas-malasan.

Ada misi yang diemban komunitas pemancing ini untuk kelestarian alam. Mereka tak ingin memancing hanya untuk mengambil ikan tanpa peduli dengan habitat ikan itu sendiri.

Komunitas SSFC

Komunitas SSFC (Arif F/JIBI/Solopos)

Menurut Ketua SSFC Hendra Canno, kegiatan memancing yang dilakukan anggota komunitas memang lebih kepada kegiatan sport atau olahraga memancing.

“Sehingga kegiatan memancingnya bukan untuk mendapatkan ikan, tetapi bagaimana menjalankan teknik memancing sebagai sebuah olahraga,” papar Hendra ketika ditemui Solopos.com, di Taman Balekambang Solo, akhir pekan lalu.

Selain sebagai kegiatan berolahraga, lanjut Hendra, ada misi yang diemban SSFC. Yakni, misi relokasi, menyebar benih dan memberikan pemahaman kepada masyarakat soal illegal fishing, over fishing seperti penggunaan listrik serta pemahaman bahwa sungai bukan tempat sampah.

“Misi relokasi dilakukan ke sungai yang sudah jarang sekali ikannya. Ini diketahui setelah kita memancing di situ ternyata tidak pernah strike [dapat]. Yang pernah kami lakukan relokasi adalah sungai di dekat SMA Batik, Kleco,” papar Hendra.

Sedang pemahaman tentang sungai bukan tempat sampah, menurut Wahyu Indra Permana akrab disapa Wahyu Castinger, pendiri SSFC, selalu dilakukan anggota komunitas saat trip atau memancing di sejumlah sungai.

“Biasanya kami menempel stiker di pohon atau ketika bertemu dengan masyarakat di sekitar sungai, intinya memberi pemahaman agar mereka tidak membuang kotoran ke sungai karena sungai bukan tempat sampah,” tegas Wahyu belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya