SOLOPOS.COM - Komunitas Kawasaki Bigbike (Dok/JIBI/Solopos)

Komunitas Solo kali ini memberitakan tentang kegiatan Bigbike Solo.

Solopos.com, SOLO — Selama ini banyak masyarakat yang memandang komunitas motor gede (moge) sebagai komunitas yang tak mau mengalah saat melaju di jalan raya. Karena itu, cap arogan sering dilayangkan kepada sejumlah komunitas moge.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun tidak semua komunitas otomotif bersikap seperti itu di jalan raya. Masih banyak juga komunitas motor ber-cc gede, yang bersikap santun ketika touring dan berpatisipasi dalam tertib berlalu lintas.

Salah satunya adalah Komunitas Kawasaki Bigbike Solo (KBS) yang merupakan wadah bagi pemilik sepeda motor Kawasaki dengan kapasitas mesin 600 cc ke atas. Seperti disampaikan Ketua KBS Hanggoro Purwanto, KBS ingin menghapus kesan komunitas moge yang arogan dan membuat kesal pengguna jalan lain.

“Memang tidak mudah untuk melakukan hal itu, karena cap arogan untuk komunitas moge sudah melekat. Namun itu tantangan bagi kami untuk membuktikan bahwa KBS adalah komunitas moge yang santun dan tertib di jalan raya,” ujar Hanggoro kepada Espos di markas besar (Mabes) Kawasaki Bigbike di Toko Sepeda Giant Jl. Setia Budi No.76 Solo belum lama ini.

Tidak hanya menghapus kesan komunitas moge sebagai komunitas yang bercitra buruk, KBS yang anggotanya pemilik moge Kawasaki se-Soloraya ingin menjadi contoh berlalu lintas yang baik. Untuk mewujudkannya, sambung seksi touring Yoyok Sukiyo  sepeda motor Kawasaki yang pemiliknya menjadi anggota KBS, harus memiliki kelengkapan surat-surat kendaraan.

“Tentu ini berbeda dengan komunitas moge lain yang informasinya ada beberapa anggotanya sepeda motornya bodong,” jelas Ronny Pamboedhi, anggota KBS menimpali.

Rasa Memiliki
Karena itu, tambah Hanggoro Purwanto, KBS menerapkan kriteria bagi anggota. Utamanya jelas memiliki sepeda motor Kawasaki 600 cc ke atas dan surat kendaraan lengkap, BPKB, STNK, serta SIM C.

Agar anggota komunitas bisa mengendalikan kendaraannya dengan baik, sambung Bendahara KBS, Tan Kristanto, ada pelatihan safety riding. Ini karena ada juga anggota KBS yang semula memiliki sepeda motor 250 cc kemudian meningkat jadi 600 cc. “Tentu butuh penyesuaian saat mengendarai sepeda motor dengan cc lebih besar.”

Sementara itu, ada hal lain yang membuat KBS semakin kompak, yakni rasa persaudaraan yang terus dijaga. Apalagi, tambah Hanggoro, ada kesamaan hobi, satu misi dan tentu happy. Karena itu keluarga anggota pun saling kenal dan punya rasa memiliki.

Ora melu [Kawasaki Bigbike Solo] gela, ora touring gela, ora kumpul [Kawasaki Bigbike Solo] gela,” ujar Hangoro yang diamini, pengurus lain seperti Edhie Pranoto, Agung Ristiono, Bogi ISP, Agus Taufik, Raharjo Istomo, dan Robby Susanto saat berkumpul di Mabes KBS.

Kisah Terbentuknya Kawasaki Bigbike Solo
Pemilik sepeda motor Kawasaki dengan kapasitas mesin 600 cc ke atas di Kota Solo dan sekitarnya ternyata cukup banyak. Sepeda motor Kawasaki yang ber cc gede tersebut antara lain, Ninja 1000, Kawasaki Z 1000, Z 800, Kawasaki Versys 650, Kawasaki ER6 dan Kawasaki Ninja 650.

Hanya saja, para pemilik sepeda motor ber-cc gede tersebut bingung untuk mendapatkan pengetahuan soal safety riding dan menemukan sesama pemilik Kawasaki ber-cc gede. Beberapa orang yang sudah saling kenal dan pernah bergabung dalam komunitas motor ber-cc gede, kemudian bertemu dan berinisiatif membentuk komunitas.

Diprakarsai Hanggoro Purwanto, mereka pun kemudian intens menggelar pertemuan pada awal Bulan Puasa. “Kebetulan Pak Ronny Pamboedhi pemilik Solindo Motor diler Kawasaki memberikan tempat untuk berkumpul di Jl. Setia Budi No. 76 Solo,” tutur Hanggoro Purwanto Ketua Kawasaki Bigbike Solo (KBS) kepada Espos, belum lama ini.

Setelah matang, maka pada 12 Juli 2015, diawali dari Mabes di Jl Setia Budi, rombongan pemilik Kawasaki ber cc gede berangkat ke Hotel Asri Tawangmangu, Karanganyar. Di hotel itulah, akhirnya resmi berdiri komunitas yang mewadahi pemilik Kawasaki dengan kapasitas mesin 600 cc ke atas, dengan nama komunitas Kawasaki Bigbike Solo (KBS). “Saat ini yang resmi terdaftar ada 34 orang,” tutur sekretaris KBS, Edhie Pranoto didampingi seksi humas, Agung Ristiono.

Kriteria anggota, memiliki motor Kawasaki 600 cc ke atas, surat kendaraan lengkap, BPKB, STNK, dan SIM C. Syarat untuk menjadi anggota harus bebas dari narkoba dan unsur politik, kelengkapan safety riding, kelengkapan kendaraan, dan menjaga nama baik komunitas.

“Namun untuk saat ini, untuk menjadi anggota harus ada referensi dari anggota KBS, dan selama menjadi anggota dipantau. Jika melakukan hal yang mencoreng nama baik komunitas, akan ada tindakan tegas hingga dikeluarkan dari keanggotaan,” tegas bendahara KBS, Tan Kristanto.

Kegiatan KBS, setiap bulan ada touring wajib yang harus diikuti anggota, bisa jarak pendek, menengah, dan jarak jauh, dengan waktu touring fleksibel. “Kemudian kopdar satu bulan sekali melalui undangan di grup BBM, WhatsApp, dan FB: kawasaki bigbike solo. Ke depan kami juga melakukan kegiatan bakti sosial dan ikut kegiatan otomotif di Soloraraya,” ujar Hanggoro.

Jadi Contoh Komunitas Lain
Sejumlah harapan disampaikan anggota komunitas Kawasaki Bigbike Solo (KBS) atas keberlangsungan komunitas yang mewadahi para pemilik motor Kawasaki ber-cc gede tersebut. Selain berharap kekompakan, mereka juga berharap KBS bisa menjadi contoh bagi komunitas lain.

Raharjo Istomo, pengurus KBS berharap persaudaraan dan keakraban yang selama ini sudah baik terjalin bisa terus dipertahankan sehingga anggota KBS tetap solid. Selain itu, antaranggota KBS juga bisa saling menimba ilmu berkendara dengan baik dan nyaman.

“Selain persaudaraan tetap terjaga, juga bisa menambah teman terutama untuk hal-hal yang positif dan Kawasaki Bigbike Solo tetap kompak,” tambah seksi humas KBS, Agung Ristiono.

Sedang bagi sekretaris KBS, Edhie Pranoto, selain menyalurkan hobi touring dengan motor ber-cc gede, bergabung ke komunitas juga bisa menambah teman. “Tak kalah pentingnya juga bisa menjelajahi tempat-tempat wisata yang hanya bisa dijangkau dengan sepeda motor. Jadi KBS harus tetap eksis,” ujarnya.

Bagi bendahara Kawasaki Bigbike Solo, Tan Kristanto, KBS bisa tetap menjadi tempat berkumpul para pemilik motor Kawasaki ber cc gede dengan satu misi yang sama. “Yang penting bukan jumlah anggotanya yang banyak, namun saya ingin Kawasaki Bigbike Solo dikenal sebagai bikers yang santun,” katanya.

Bagi Wakil Ketua KBS, Agus Taufik komunitas tersebut bisa menjadi wadah pemilik Kawasaki ber-cc gede untuk menimba ilmu dalam mengendarai sepeda motor yang baik dan benar. “Tetap menjaga kekeluargaan dan saling sharing ilmu,” jelasnya.



Hal itu juga dibenarkan anggota KBS sekaligus pemilik Solindo Motor diler Kawasaki di Solo, Ronny Pamboedhi, untuk mengendarai sepeda motor yang ber-cc besar harus memiliki fisik yang bagus dan sehat serta kemampuan berkendara yang baik.

“Kalau harapannya, KBS itu komunitas cinta Tanah Air dengan cara mengunjungi lokasi-lokasi wisata yang selama ini jarang terekspos, agar masyarakat tahu dan mengunjunginya,” terang Ronny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya