Komunitas Jazz Jogja: Harmoni kekeluargaan

Permainan instrumental dari beberapa pemain jazz yang hendak melakukan pementasan mengalun renyah. Dari sudut lain terlihat kerumunan orang memasuki pelataran Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) dan bersiap mengambil tempat untuk ikut menikmati harmonisasi irama musik yang konon dikenal sebagai musik kalangan atas itu.

Pecinta musik jazz yang datang dari berbagai kalangan berbaur menjadi satu dan berkumpul ikut meramaikan acara rutin mingguan setiap senin malam yang digelar oleh komunitas jazz Jogja. Di sela-sela persiapan check sound beberapa orang terlihat berbincang-bincang. Suasana hangat yang kental dengan atmosfir kekeluargaan begitu terasa ketika memasuki pelataran bangunan yang terletak di kawasan Kotabaru itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum bertempat di tempat ini, dulunya pagelaran rutin setiap Senin malam itu dilakukan dari satu café ke café, hingga akhirnya mereka mendapat sebuah kontrak penawaran untuk mengadakan pagelaran setiap senin malam di Bentara.

“Aktivitas bermusik merupakan salah satu media yang mampu menyatukan individu, begitu juga dengan komunitas jazz jogja ini lebih banyak mengusung misi bermusik dengan berlandaskan kekeluargaan,” ungkap Dani, salah seorang musisi yang ikut berperan aktif dalam Komunitas Jazz Jogja,  Senin (18/7) lalu.

Di tempat ini penikmat musik jazz tidak saja dimanjakan dengan permainan-permainan instrumental, tapi juga bisa ikut berpartisipasi sebagai pengisi acara. Tidak hanya anak muda dan orang dewasa saja, bahkan di sini seorang anak SD mampu memainkan drum dengan irama jazz yang cukup baik.

Acara yang digelar dari pukul 20.00 – 00.00 WIB ini tergolong unik karena adanya konsep jamming yang lebih cenderung menerapkan spontanitas siapapun boleh berpartisipasi mengisi acara, disini para anggota siapapun itu bebas berekspresi.

Selain acara rutin mingguan setiap senin malam komunitas jazz jogja yang bermarkas di daerah Prayan ini juga memiliki agenda lain. “Setiap dua minggu sekali kami mengadakan workshop di base camp untuk memberikan banyak informasi mengenai musik jazz sendiri, dan juga mempelajari permainannya,” tambah Dani.

Banyak yang bisa didapat dengan bergabung dengan komunitas ini. “Selain kesenangan bermusik tersalurkan saya merasa senang, karena suasana kekeluargaan yang terjalin antar anggota, dalam komunitas ini tidak ada struktur siapa yang menjadi ketua dan siapa yang hanya menjadi anggota, pada dasarnya semuanya adalah satu sama,” imbuh Dani.

Untuk menjadi anggota dalam Jazz Jogja ini sangatlah mudah dan tidak perlu melakukan registrasi apapun, karena cukup dengan datang dan menikmati acara musik jazz yang digelar rutin setiap malam Senin yang bertempat di Bentara Budaya, ” ungkap Fajri, anggota komunitas yang lain.

Jazz Mben Senen
Salah satu kegiatan yang digelar secara rutin adalah Jazz Mben Senen atau jazz setiap hari Senin yang digelar di BBY.  Kegiatan ini lahir berawal dari pembicaraan antara pecinta Jazz dan para musisi Jazz yang berdomisili di Jogja, keinginan untuk menyelenggarakan event Jazz sudah merupakan obsesi bagi komunitas Jazz di daerah DIY.

Semenjak tahun 1999 terselenggara kegiatan Jazz Gayeng yang memepersembahkan semacam acara festival untuk menampung dan mengembangkan musik Jazz di Jogja. Karena mungkin dianggap terlalu lama kalau harus diselenggarakan setiap tahun, Komunitas Jazz Jogja sepakat untuk menyelenggarakan suatu kegiatan reguler yang sifatnya menghibur dengan sajian musik Jazz yang bermutu dan lebih tertata, sehingga muncullah acara Jazz Mben Senen.

Jazz Mben Senen dimulai dari acara jazz on the street yang sudah terselenggara pada awal Maret 2003. Dengan bermodal semangat yang tinggi acara tersebut akhirnya bisa terus terselenggara hingga saat ini.(Kontributor Harian Jogja/Ari Nena)

HARJO CETAK