SOLOPOS.COM - Anggota pemerhati ekosistem sungai menebar 15.000 benih ikan nilem di Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Banmati, Sukoharjo, Senin (7/6/2021). (Istimewa-Eko Setyawan)

Solopos.com, SUKOHARJO – Komunitas pemerhati ekosistem Sungai Bengawan Solo dan mancing mania Kelurahan Banmati, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, menebar 15.000 benih ikan nilem di sungai.

Seorang pengurus komunitas pemerhati ekosistem Sungai Bengawan Solo, Eko Setyawan, mengatakan menggandeng komunitas mancing mania di Kelurahan Banmati untuk melaksanakan aksi penebaran benih ikan di sungai. Aksi itu dilaksanakan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami menggelar sayembara bagi masyarakat yang bisa menangkap basah pelaku penangkapan ikan menggunakan racun bakal diberi hadiah berupa uang. Lantaran belum ada yang berhasil maka hadiah uang didonasikan untuk membeli benih ikan yang ditebar di sungai,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Kapan CFD Sukoharjo Digelar Kembali? Ini Jawaban Dishub

Aksi penangkapan ikan di Sungai Bengawan Solo menggunakan racun marak selama beberapa bulan terakhir. Hal ini bisa berdampak negatif bagi ekosistem sungai terutama ikan. Ikan berukuran kecil dan besar mati akibat racun sehingga bisa merusak ekosistem sungai.

Selain itu, menangkap ikan menggunakan racun juga berpotensi mengancam kesehatan manusia yang mengonsumsi ikan tersebut.

“Lambat laun, bisa mengganggu organ tubuh manusia sebab ikan yang dikonsumsi mengandung racun. Ini yang tak pernah diperhatikan oleh masyarakat,” ujar dia.

Baca juga: Gara-Gara Cincin Imitasi, Jari Bocah Sukoharjo Ini Bengkak

Selain penggunaan racun, limbah cair industri besar hingga skala rumah tangga kerap dibuang sembarangan di sungai. Hal ini juga bisa berakibat fatal bagi ekosistem sungai. Air sungai tercemar limbah cair yang mengakibatkan ikan-ikan mati.

Edukasi Masyarakat

Sebagai informasi, Sungai Bengawan Solo merupakan salah satu sumber air strategis yang melintasi wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Banyak kehidupan yang bergantung pada Sungai Bengawan Solo sebagai sumber air masyarakat di kedua daerah tersebut.

Ribuan petani juga menggantungkan hidup dari Sungai Bengawan Solo yang memasok air ke lahan pertanian saat masa tanam padi.

“Baik penangkapan ikan menggunakan racun dan pembuangan limbah secara sembarangan harus dicegah sejak dini. Kami berupaya mengedukasi masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan,” papar dia.

Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Polisi Bubarkan Ujian Kenaikan Sabuk Anggota Perguruan Silat di Sukoharjo

Warga Kelurahan Banmati, Kecamatan Sukoharjo, Budi Darmawan, mengatakan para pelaku yang menangkap ikan dengan racun berasal dari luar daerah. Biasanya, mereka mencari lokasi yang jauh dari permukiman penduduk untuk menjalankan aksinya.

“Warga juga geram atas aksi penangkapan ikan menggunakan racun yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab. Ekosistem sungai bisa rusak dalam waktu cepat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya