SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BRANGKAS—Kasatreskrim Polres Sragen, AKP Y Subandi (kanan) bersama sejumlah pegawai Dinas Pertanian (Dispertan) Sragen melihat brangkas buatan tahun 1960-an milik pemerintah di ruang Sekretariat Dispertan Sragen, Selasa (29/11) pagi. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Sragen (Solopos.com)–Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pertanian (Dispertan) Sragen digegerkan dengan ulah 4-5 perampok bersenjata tajam di kantor setempat, Selasa (29/11/2011) dinihari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua penjaga kantor, Mulyono, 35, dan Rudi, 30, disekap dalam kantor yang berbeda dengan kondisi kedua tangan dan kaki diikat dengan kabel printer serta mulut mereka dilakban.

Ekspedisi Mudik 2024

Beruntung tak ada uang tunai atau barang berharga yang berhasil dibawa kabur perampok, hanya sebuah laptop toshiba bantuan pemerintah pusat senilai Rp 5 juta-Rp 6 juta yang disikat perampok.

Informasi yang dihimpun dari dua orang penjaga kantor, aksi perampokan itu terjadi menjelang Subuh, sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, Mulyono, warga Teguhan RT 3, Sragen Wetan tengah tiduran di ruang produksi. Sedangkan Rudi juga tiduran di ruang RPL yang terletak sekitar lima meter dari tempat Mulyono.

“Tiba-tiba empat orang masuk ruangan dengan menodongkan senjata tajam. Rambut saya dijambak ke atas dan leher saya dikalungi celurit. Di bagian punggung saya juga ditempelkan sebuah pisau. Setahu saya perampok itu berjumlah empat orang. Saya diancam kalau berteriak akan dibunuh. Kemudian kedua tangan dan kaki saya diikat serta mulut dilakban. Saya tak bisa apa-apa,” ujar Rudi saat dijumpai wartawan di Kantor Dispertan sambil memperagakan aksi perampok.

(trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya