SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian memasang police line di ruang Laboratorium TIK SMPN 1 Kare, Kabupaten Madiun, Kamis (27/5/2021). (Solopos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN — Sebanyak lima orang komplotan pencuri 36 komputer di dua sekolah, yakni SMAN 1 Wungu dan SMPN 1 Kare, Kabupaten Madiun memanfaatkan layanan Google saat beaksi.

Kapolres Madiun, AKBP Jury Leonard Siahaan, menuturkan pelaku pencurian 36 unit komputer di dua sekolah Kabupaten Madiun memanfaatkan layanan Google untuk mencari sekolahan sasaran. Setelah menemukan sasaran, komplotan itu berangkat dari Jakarta ke Madiun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari pemeriksaan sementara, pelaku ini melakukan aksi menggunakan layanan Google. Setelah berhasil menemukan sekolah sasaran, komplotan pencuri berangkat dari Jakarta ke Madiun. Mereka membobol sekolah yang menjadi target. Setelah itu pelaku kembali ke Jakarta membawa komputer hasil curian,” kata Kapolres dalam konferensi pers, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: Waduh! Bukan 6 Tapi 7 Kali Beraksi, Hasilnya untuk Bersenang-Senang

Polisi berhasil menangkap tiga dari lima orang komploten pencuri. Tiga orang tersebut RR dan AS. Dua pelaku itu tercatat sebagai warga Jakarta. Satu orang pelaku, STN, tercatat sebagai warga Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun.

Polisi masih mengejar dua orang pelaku lain, JD dan AY, warga Tangerang. Polisi menetapkan dua orang itu dalam daftar pencarian orang (DPO).

“Selain menangkap pelaku kami juga mengamankan beberapa komputer hasil curian. Barang bukti sebagian sudah terjual. Ini yang berhasil diamankan ya sisanya. Kami masih mencari lagi barang hasil curian itu, selain juga mencari pelaku lain,” jelasnya.

Polisi berhasil menangkap pelaku dari petunjuk yang ada di lokasi kejadian. Selain itu dari hasil rekaman video kamera CCTV.

Baca Juga: Ternyata, Remaja yang 7 Kali Beraksi itu Anak PNS

Di sisi lain, salah satu komplotan pencuri, STN, mengatakan dirinya mengenal salah seorang pelaku dari sosial media. Dia terpaksa mencuri karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Hal senada disampaikan RR. Dia bekerja sebagai sopir mobil boks itu mengaku sedang tidak mendapatkan pekerjaan selama pandemi Covid-19. Dia mengaku terpaksa ikut dalam komplotan itu.

“Untuk kebutuhan sehari-hari. Anak dan istri di rumah,” kata STN.

Baca Juga: Tragis, Nenek Sumi Ditemukan Meninggal Terbakar di Ladang

Lima orang pelaku berhasil menggasak 11 unit komputer dan satu unit LCD proyektor di SMAN 1 Wungu. Nilai kerugian mencapai Rp78 juta. Saat beraksi di SMPN 1 Kare, komplotan menggondol 25 unit komputer, dua unit komputer server, dan satu unit LCD proyektor. Total kerugian Rp254,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya