SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Manajemen Laskar Mataram memperkirakan pembengkakan anggaran mencapai Rp50 juta.

Harianjogja.com, JOGJA-Belum adanya kejelasan kickoff kompetisi Liga 2 2017 dipastikan berdampak pada pembengkakan anggaran yang dikeluarkan oleh PSIM. Hingga kemarin, manajemen Laskar Mataram memperkirakan pembengkakan anggaran mencapai Rp50 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Besaran pembengkakan itu mencakup pembiayaan akomodasi dan konsumsi tim,” kata Manajer Keuangan PSIM, Beni Purwoko kepada Harian Jogja, Senin (20/2/2017) sore.

Ekspedisi Mudik 2024

Oleh karena itu, saat ini pihaknya berharap sudah ada kejelasan dari operator kompetisi yakni PT Liga Indonesia Baru mengenai kickoff kompetisi kasta kedua ini. Sebab, lanjut Beni, hal ini tidak hanya akan berpengaruh pada nilai pembengkakan anggaran, namun juga waktu untuk mencari pendanaan dari pihak ketiga.

Sejauh ini, kata Beni, manajemen telah memperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp4 miliar untuk mengarungi kompetisi Liga 2. Besaran dana tersebut tidak hanya untuk membayar gaji pemain, namun juga akomodasi dan keperluan tim lainnya.

Untuk menutup besaran dana di kompetisi mendatang, lanjut Beni, kini manajemen PSIM terus berburu sponsor. Selain Kelme dan Bank Jogja yang telah bersepakat bekerja sama dengan Laskar Mataram, pendekatan masif juga dilakukan PSIM dengan salah satu universitas swasta di Jogja.

“Namun untuk kepastian, kami masih menunggu. Sudah ada pembicaraan awal. Tadi saya juga sudah mendapatkan pernyataan ketertarikan salah satu penyedia suvenir yang ingin memasang logo mereka di jersey kami,” ungkap Beni.

Menurut Beni, pencarian sponsor sejauh ini tidak hanya ditujukan kepada jersey PSIM, namun juga untuk Advertorial Board (A-board) yang dipasang di lapangan pertandingan kandang PSIM. Sejauh ini, manajemen memberikan space untuk belakang gawang.

“Alhamdulillah, ada beberapa yang juga menyatakan tertarik. Namun kami masih menunggu perkembangan baik dari mereka dan operator kompetisi. Kejelasan untuk pemasangan sponsor di A-board dari operator kompetisi penting karena akan berpengaruh terhadap space sponsor yang bekerja sama dengan kami,” ungkap Beni.

Sementara kemarin manajemen PSIM memulangkan Dedi, salah satu pemain seleksi di posisi penyerang. Pemain asal Football Plus Bandung ini dipulangkan karena tidak sesuai dengan kebutuhan. Sejauh ini PSIM membutuhkan tambahan satu penyerang sebagai target man, untuk melengkapi keberadaan dua penyerang tipe stylist yang telah ada yakni Engkus Kuswaha dan Rachmat Purwnato.

“Iya kami pulangkan. Kami tetap mencari satu penyerang lagi, tetapi pelan-pelan, karena kompetisi juga belum ada kejelasan,” kata Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya