SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MANCHESTER — Kapten Manchester City, Vincent Kompany, menggiring bola dengan pelan pada kakinya setelah menerima umpan Aymeric Laporte sekitar menit ke-70.

Dia berada dalam dua pilihan apakah menembakkan langsung bola tersebut dari tempatnya berdiri pada jarak 28 meter dari gawang Leicester City atau mengumpannya ke rekan-rekan setimnya. Saat itu, rekan-rekan setimnya kompak berteriak memohon kepada Kompany agar tidak menembak bola tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wajar apabila pemain-pemain City melarang Kompany melesakkan tendangan ke gawang dari jarak jauh ke gawang Leicester. Reputasi Kompany dalam melepaskan tembakan tidak bagus. Kali terakhir bek berkepala plontos ini mampu melesakkan shot on target pada 2013 alias enam tahun silam.

“Jangan, tembak. Jangan Vinny [sapaan Vincent Kompany], jangan!,” teriak striker City, Sergio Aguero, seperti dilansir dailymail.co.uk.
Bukan hanya Aguero, pemain City lain, Raheem Sterling, juga meminta Kompany untuk tidak nekat melepaskan bola tersebut dari jarak jauh ke gawang Leicester. Tapi apakah Kompany mau menuruti rekan-rekannya? Tidak.

Kompany memilih menendang bola tersebut sekuat tenaga. Dan akhirnya menjadi gol spektakuler yang menentukan kemenangan City melawan Leicester dengan skor 1-0 pada matchweek ke-37 di Etihad Stadium, Selasa (7/5/2019) dini hari WIB. Gol tersebut sangat krusial karena mendekatkan City meraih gelar juara Liga Premier secara back-to-back.

Hasil 1-0 saat menjamu Leicester sudah cukup mengembalikan The Citizens ke puncak sekaligus memaksa Liverpool kembali melorot ke peringkat kedua klasemen Liga Premier. City unggul sebiji poin atas Liverpool hanya dalam satu laga tersisa.

Pada matchweek penutup yang bakal menjadi penentu juara pada Minggu (12/5/2019) mendatang, City hanya perlu bertandang ke markas tim papan bawah, Brighton & Hove Albion. Sedangkan Liverpool menjamu tim pembunuh raksasa, Wolverhampton Wanderers, di Anfield.

“Hari ini sedikit membikin frustrasi, karena semua orang berkata ‘jangan tembak’ dan itu benar-benar mengganggu. Saya tidak datang ke sini [Manchester City] sejauh ini untuk mendengarkan perintah pemain-pemain muda apakah saya boleh menembak bola itu atau tidak,” ujar Kompany.

Kompany memiliki keyakinan seperti halnya kalimat terkenal dari jenderal Romawi, Julius Caesar, yakni Vini, Vidi, Vici (Saya Datang, Saya Melihat, dan Saya Telah Menaklukkan). Vinny datang, melihat, dan menaklukkan gawang Leicester yang sulit dijebol pada pertandingan kemarin.

City membuat ball possession hingga 61 persen . Anak asuh Josep “Pep” Guardiola juga berbondong-menyerang dari berbagai penjuru agar bisa memecah telur. Tapi sebaliknya, Leicester juga mampu membentengi pertahanan mereka dengan kuat degan dikomandoi Harry Maguire.

Saking sengitnya serangan yang dilakukan Aguero cs. melawan pertahanan Leicester, seorang fans menganalogikannya dengan adegan para Avengers ketika mengeroyok Thanos untuk merebut sarung tangan berisi enam batu abadi dalam film Avengers: Endgame garapan Marvel Studio. Sampai akhirnya, kapten Vinny berhasil memecah deadlock dengan tendangan saktinya yang menembus pojok kanan atas gawang Leicester pada menit ke-70.

“Jangan menembak, umpan bolanya. Namun dia [Kompany] membuat keputusan tepat. Saya tidak terlalu percaya diri, namun sepak bola memang seperti ini [penuh kejutan],” jelas Guardiola ketika ditanya reporter Sky Sport, Geoff Shreeves, tentang yang dipikirkannya saat Kompany berancang-ancang melepaskan gol dari tendangan geledek itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya