Solopos.com, SRAGEN — Pimpinan enam partai politik (parpol) secara resmi mendeklarasikan pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Suroto (Yuni-Suroto) sebagai calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2020.
Deklarasi itu digelar di Posko Pemenangan Yuni-Suroto di Jl. H.O.S. Cokroaminoto Teguhjajar, Plumbungan, Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah Minggu (20/9/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dalam deklarasi tersebut juga disampaikan struktur tim pemenangan Yuni-Suroto dan memasang target pemenangan mencapai 80%. Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono turut hadir dalam acara itu karena menjadi penasihat dan struktur tim pemenangan.
Guru Cantik Ini Diduga Ajak Murid Berhubungan Seks di Lapangan hingga Hamil
Dari perwakilan DPP PDIP Agustina Wilujeng Pramestuti juga hadir dalam kesempatan itu. Pasangan Yuni-Suroto resmi diusung dan didukung enam parpol, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golongan Karya (Golkar) Sragen, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.
Kotak Kosong
Dalam kesempatan itu, Ketua DPC PDIP Sragen Untung Wibowo Sukowati yang juga Ketua Tim Pemenangan Yuni-Suroto menyampaikan adanya isu yang beredar di media sosial tentang adanya gerakan untuk mencoblos kotak kosong. Bowo, sapaan akrabnya, memberi gambaran kampanye kotak merugikan masyarakat lantaran tak akan punya tempat mengadu.
Oleh karenanya, Bowo menyatakan berani memasnag target 80% dan menerikan jargon pemenangan Yuni-Suroto dengan jargon Gotong-royong Berjuang Menang.
Kejam! Gara-Gara Salah Jawab Soal, Murid Ini Dianiaya Guru hingga Tewas
Dalam kesempatan itu pula, cabup Yuni sempat memakaikan seragam tim pemenangan kepada Ketua DPD II Partai Goilkar Sragen Pujono Elli Bayu Efendi dan diikuti oleh pimpinan parpol lainnya. Yuni juga menyoroti tentang adanya isu partai kotak kosong (PKK) yang dinilai hanya dihembuskan oleh segelintir orang.
Koordinator Humas Tim Pemenangan Yuni-Suroto, Sugiyamto, mengatakan deklarasi Yuni-Suroto dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat meskipun mendatangkan 100 orang dan hiburan. Dia mengatakan selama acara berlangsung tidak boleh buka masker, merokok, dan makan atau minum. Dua menjelaskan makanan ringan dan minuman diberikan setelah acara selesai.
"Soal gerakan coblos kotak kosong itu sudah tahu dan mereka akan kami rangkul untuk bersama-sama membangun Sragen. Untuk membangun Sragen tidak bisa dengan kotak kosong karena tidak ada calonnya tetapi kalau dengan sosok Yuni-Suroto akan bisa. Maka kami akan menggerakan regu penggerak pemilih di tingkat RT untuk mengajak warga datang ke TPS untuk mencoblos Yuni-Suroto," katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (20/9/2020) siang.