SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang putih. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Komoditas pangan untuk bawang putih masih tinggi

Harianjogja.com, JOGJA — Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga bawang putih yang kian hari kian melambung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari informasi yang saya terima, bawang putih sudah berada di kisaran Rp60.000 sampai Rp70.000. Artinya pemerintah harus hadir. Harus ada intervensi pasar dengan melaksanakan operasi pasar,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY, Budi Antono di Kepatihan, Senin (12/6/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Operasi pasar, kata Budi, harus dilakukan ketika ada harga kebutuhan pokok yang mengalami gejolak, dalam artian harga kebutuhan pokok terus melambung dan tidak berada pada level yang semestinya.
Budi mengatakan untuk bawang putih, harganya paling mentok harus berada di Rp38.000 per kilo, tidak boleh berada diatas harga itu. Jika lebih maka harus ada intervensi dari pemerintah.

“Batas atas, ya. Bukan harga eceran tertinggi lo. Harga eceran tertinggi itu hanya diberlakukan untuk gula, minyak goreng, dan daging beku. Daging beku  eceran tertinggi Rp80.000. Minyak Rp11.000 dan gula Rp12.500,” jelasnya.

Ia mengatakan Pemerintah Pusat sudah mengendus permasalahan ini, “Ketika kami rapat koordinasi denggan Kementerian Perdagangan, pak Menteri selalu menekankan jangan sampai ada kekosongan bawang putih di daerah. Distributor nasional siap membendung lewat bulog divre masing-masing daerah,” ujarnya.

Berdasarkan dari imbauan Menteri Perdagangan itu, Budi mengatakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY sudah berkoordinasi dengan Bulog Divre DIY untuk segera melakukan operasi pasar secepatnya.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bulog Divre DIY, Miftahul Ulum mengatakan pihaknya sampai saat ini selalu melakukan upaya stabilisasi harga bawang putih dengan cara menggelar pasar murah diberbagai lokasi.

“Hari ini kami melakukan pasar murah di depan Kantor Disperindag [Dinas Perindustrian dan Perdagangan] Kabupaten Sleman. Kami juga selalu memenuhi permintaan bawang putih dari RPK [Rumah Pangan Kita],” jelas Mifta sambil menambahkan, pasar murah adalah satu cara untuk menstabilkan harga bawang putih.

Bulog Divre DIY, imbuhnya, juga akan segera menerima lima ton bawang putih dari Pemerintah pusat. Ia mengatakan jika ditotal, sudah ada 10 ton bawang putih yang dikirimkan dari Jakarta untuk menstabilkan harga bawang putih.

Penambahan stok, menurutnya adalah langkah wajib yang dilakukan karena penyebab mahalnya harga bawang putih adalah kurangnya pasokan, “Disaat kebutuhan tinggi di bulan Ramadhan, tapi produksinya rendah. Karena itu jadi mahal. Jadi di siasati dengan bawang putih impor,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya