SOLOPOS.COM - Stok garam bata di salah satu kios sembako di Pasar Beringharjo mulai tersedia meski jumlahnya masih sangat terbatas, Jumat (11/8/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Komoditas pangan untuk ketersediaan garam masih terbatas

Harianjogja.com, JOGJA — Garam bata masih dipasok terbatas di pasaran. Selain itu, harga beberapa komoditas masih bertahan tinggi karena fluktuasi pasokan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com di Pasar Beringharjo, pasokan garam bata mulai tersedia di sejumlah kios pedagang sembako. Kendati demikian, pasokan garam bata masih sangat terbatas.

Mitro, salah satu pedagang sembako mengaku saat pasokan garam normal, biasanya dapat menerima 100 pak.

“Sekarang ini, pasokan yang ada dibagi-bagi dengan pedagang lainnya. Saya hanya dapat sekitar 30 pak,” ujar Mitro, Jumat (11/8/2017).

Harga garam bata dengan merek Neng Ndut saat kondisi normal dipatok Rp9.000 sampai Rp10.000 per bungkus isi 12 buah. Namun, sejak pasokan sulit, garam ini dipatok dengan harga Rp16.000 per bungkus. Kondisi ini juga turut mengkerek harga garam jenis bubuk dan krosok atau garam kasar.

“Garam krosok biasanya eceran Rp6.000, sekarang Rp9.000. Garam halus juga ikut naik, karena orang jadi banyak cari,” jelas Mitro.

Kendati pasokan garam mulai tersedia, Mitro mengaku penjualan masih relatif sepi. Tidak hanya terasa pada komoditas garam dapur saja, tetapi juga pada komoditas lain yang ada di kiosnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya