SOLOPOS.COM - Seorang pedagang membersihkan kulit bawang putih jenis kating untuk dijual kembali di kiosnya di Pasar Induk Klaten, Selasa (13/6/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Komoditas pangan, harga bawang putih kating di pasar tradisional Klaten menembus Rp70.000/kg.

Solopos.com, KLATEN — Harga bawang putih terus meningkat selama beberapa pekan terakhir. Harga bawang putih jenis kating di pasar tradisional Klaten telah menembus Rp70.000/kg pada Selasa (13/6/2017).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu pedagang Pasar Induk Klaten, Ramiyah, mengatakan harga bawang putih Rp65.000-70.000/kg. “Harga Rp65.000/kg itu jenis yang kecil atau kualitasnya kurang. Sementara bawang kating berkualitas bagus Rp70.000/kg,” kata dia saat ditemui di kiosnya, Selasa.

Naiknya harga bawang tersebut sudah terjadi sekitar sepekan terakhir. Pekan lalu, harga bawang kating berkisar Rp60.000/kg. Ramiyah mengatakan harga bawang kating berubah setiap hari. Dimungkinkan, harga bawang kembali meningkat apalagi mendekati Lebaran.

Tingginya harga bawang tersebut membuat konsumen mengurangi pembelian. “Konsumennya berkurang sendiri-sendiri. Kalau yang biasanya membeli 1 kg menjadi seperempat kg,” katanya.

Biasanya, Ramiyah menjual sekitar 50 kg bawang saban hari. Namun, jumlah itu berkurang menyusul tingginya harganya. Bawang yang ia jual berasal dari pemasok di wilayah Solo. “Kalau hari ini [Selasa] baru laku 15 kg. Harapannya itu harga bawang bisa turun lagi,” urai dia.

Ramiyah menuturkan selain bawang kating ia juga menjual bawang putih jenis sinco dengan harga Rp40.000/kg. Namun, bawang jenis tersebut kurang diminati.

“Sudah kami tawarkan alternatif lain yakni jenis sinco yang harganya lebih murah. Tetapi, kurang diminati. Mungkin rasanya berbeda dan kualitasnya tidak seperti jenis kating,” katanya.

Salah satu pengelola warung makan, Juminten, mengatakan harga bawang putih jenis kating yang ia beli di Pasar Gayamprit berkisar Rp75.000/kg. Tingginya harga bawang putih itu membuat ia mengurangi stok bawang. “Biasanya beli 1 kg. Namun, ini kami kurangi menjadi seperempat kg,” kata pengelola warung makan di kawasan perkantoran Pemkab Klaten itu.

Salah satu pedagang di Pasar Srago, Agus Zamzuli, mengatakan harga bawang belakangan tak menentu. Soal kenaikan harga, ia mengatakan konsumen sudah telanjur hafal dengan kenaikan tersebut. “Saat ada pengumuman bawangnya mau impor, konsumen tetap membeli bawang jenis kating,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya