SOLOPOS.COM - Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani (Tangkapan Layar)

Solopos.com, SOLO – Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani menyebut selama pandemi Covid-19 kekerasan terhadap perempuan di Indonesia meningkat. Hal ini terjadi di Jakarta dan sejumlah kota di Jawa.

“Dari persentase, selama pandemi potensi kekerasan terhadap perempuan bertambah atau meningkat. Terutama di keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Ada di Jakarta dan Jawa terutama perkotaan,” kata Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani saat menjadi nara sumber Focus Group Discussion (FGD) virtual yang diselenggarakan Solopos, Selasa (22/12/2020) melalui chanel Youtube, Solopos TV.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

FGD Hari Ibu dipandu moderator Direktur Bisnis Solopos Group, Suwarmin dengan dukungan sejumlah pihak sebagai sponsor. Yakni XL Axiata, Epson, Frisian Flag, dan Alfamart, serta ada Sisternet (XL Axiata) dan Satgas Covid-19.

“Laporan pada Juni-Oktober 2020, kasus kekerasan terhadap perempuan lebih tinggi dibanding 2019. Paling banyak kekerasan dalam rumah tangga. Akibat pembatasan sosial berskala besar membuat semua d rumah sehingga beban berat ke ibu. Sehingga kaum perempuan lebih sering menerima kekerasan psikologi,” jelas Ketua Komnas Perempuan Andy.

FGD Hari Ibu Solopos: Kesehatan Jiwa dan Keluarga Saat Pandemi

Selain itu, Andy Yentriyani mengatakan kekerasan seksual selama pandemi juga meningkat tiga kali lipat dibanding 2019. Sexual bullying selama masa pandemi Covid-19 juga bertambah.

“Meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan karena semakin banyak perempuan yang melapor. Ada keperayaan terhadap penanganan laporan. Namun tidak diiringi dengan penyelesaian kasus yang baik. Di sini Komnas Perempuan berperan,” ujar Andy Yentriyani.

Menteri PPPA: Perjuangan Perempuan di Balik Hari Ibu

Kawal Kasus

Dalam FGD Hari Ibu, moderator Suwarmin juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Liana salah satu warga Karanganyar menanyakan langkah Komnas Perempuan dalam menangani kekerasan terhadap perempuan.

“Tadi disampaikan, selama pandemi kekerasan terhadap perempuan meningkat. Apa langkah Komnas Perempuan dalam menghadapi hal ini,” ujarnya.

Puluhan Orang Geruduk Kantor BPR di Solo Ancam dan Intimidasi Petugas BPR

Andy Yentriyani mengatakan Komnas Perempuan tidak menangani kasus per kasus, tapi sudah ada sistem rujukan di daerah pelaporan. Pihaknya mengawal bagaimana proses penyelesaian kasus tersebut.

“Jadi Komnas Perempuan mengawal penyelesaian kasus tersebut dari tingkat kepolisian hingga putusan pengadilan,” ujarnnya.

Andy memuji Provinsi Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan. “Masyarakat Jateng beruntung karena ada kebijakan yang komprehensip dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan. Ada layanan terpada untuk menangani kasus tersebut, termasuk di sejumlah kota di Jateng,” imbuh Andy Yentriyani.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya