Solopos.com, JAKARTA — Komnas HAM mengklaim memiliki bukti baru terkait kasus penembakan enam laskar Front Pembela Islam atau FPI yang ditangkap dan dua di antara mereka ditembak mati di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km. 50 beberapa waktu lalu. Empat laskar FPI yang terakhir diketahui masih hidup disebut-sebut polisi ditembak belakangan di Tol Jakpek Km. 51.
Temuan itu diungkapkan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara terkait dengan hasil pendalaman hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Komnas HAM, Minggu (13/12/2020). "Bukti baru itu ada, begitu," kata Beka saat ditemui di Komnas HAM pada Senin (14/12/2020).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Dia menyebutkan bahwa bukti baru tersebut berupa proyektil yang ditemukan di TKP. Kendati demikian, Beka belum mau berkomentar lebih jauh soal temuan barang bukti anyar tersebut. "[Contohnya] proyektil dan sebagainya. Sudah, sudah," kata dia.
Fengsui Bilang Posisi Barang di Toko Pengaruhi Penjualan
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah melakukan pendalaman hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) atau pengawal Rizieq Syihab.
"Saat ini tim lagi melakukan pendalaman hasil dari olah TKP kemarin, setelah sebelumnya mendengarkan kesaksian dan mendalami beberapa keterangan," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat dihubungi pada Minggu, (13/12/2020).
Menurut Anam, Komnas HAM sudah semakin mendapat titik terang dari hasil penelusuran di lokasi kejadian. Dia berharap Komnas HAM bisa segera mengungkap insiden penembakan yang terjadi pada Senin 7 Desember 2020 dini hari itu.
Paul Mc Cartney Duga BTS Bisa Melaju Setara The Beatles
Rekonstruksi atau reka adegan itu sejatinya digelar Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri dengan mengundang Komnas HAM dan sejumlah lembaga masyarakat sipil. Namun KontraS, Amnesty International Indonesia, dan Komnas HAM tak hadir dalam rekonstruksi tersebut.
Diminati Publik
Terpisah, meskipun rekonstruksi atau reka adegannya sepi peminat, namun Bareskrim Polri mengklaim telah menerima sekitar 120 laporan bernada positif dari masyarakat melalui layanan hotline untuk mengungkap fakta peristiwa penembakan enam laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km. 50.
Adalah Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol. Ahmad Ramadhan yang menyatakan banyaknya laporan dari masyarakat itu. Hal itu diklaimnya menunjukkan bahwa layanan hotline yang dibuat Polri direspons positif oleh masyarakat.
Tesla Model 3 Dijual di Tokopedia, Belinya Bisa Dicicil…
Menurutnya, sejak 10 sampai 13 Desember 2020 ada sebanyak 120 laporan dan informasi dari masyarakat melalui layanan hotline tersebut. "Berdasarkan data yang dihimpun oleh Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri selama pelaksanaan empat hari hotline pengaduan mulai 10-13 Desember 2020, ada 120 laporan respons positif, sementara respons negatif ada 23 laporan," tuturnya, Senin (14/12/2020).
Dia mengatakan layanan hotline tersebut merupakan wujud transparansi kepolisian dalam mengusut perkara penembakan enam Laskar FPI yang terjadi beberapa hari lalu di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km. 50.
"Ini sebagai bentuk transparansi Polri atas penyerangan terhadap anggota Polri oleh laskar ormas. Polri telah membuka layanan hotline pengaduan bagi masyarakat yang memiliki informasi terkait melalui pesan WA, SMS maupun telepon," kata Ramadhan.