SOLOPOS.COM - Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara (Antaranews.com)

Solopos.com, PURWOREJO — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM meminta organisasi pemuda, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, untuk merekatkan kembali relasi sosial warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng).

Hubungan sosial masyarakat di Desa Wadas Purworejo saat ini memang mengalami ketegangan. Hal itu menyusul munculnya kelompok yang pro dan kontra dengan penambangan batu andesit untuk proyek Bendungan Bener di Desa Wadas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari laman Internet resmi Komnas HAM, Selasa (15/2/2022), perbedaan kepentingan antara mendukung dengan menolak penambangan batu andesit itu membuat hubungan sosial masyarakat di Desa Wadas menjadi renggang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: 3 Tuntutan Komnas HAM Terhadap Polda Jateng Terkait Konflik Desa Wadas

“Relasi sosial warga baik pro dan kontra semakin merenggan. Padahal, sebelumnya ada informasi yang menyebut suasana relasi sosial warga sudah mencair karena adanya wasiat dari tokoh masyarakat setempat yang meminta warga Desa Wadas kembali bersatu,” ujar Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara.

Menurut Beka, relasi sosial warga ini harus segera disikapi. Oleh karenanya, ia bersama Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, meminta peran aktif GP Ansor merekatkan kembali relasi warga Desa Wadas. Hal ini dikarenakan mayoritas warga Desa Wadas Purworejo merupakan warga Naahdliyin, atau pengikut Nahdlatul Ulama (NU).

Hubungan sosial warga di Desa Wadas Purworejo saat ini memang tengah memburuk. Hal itu salah satunya dipicu peristiwa pengerahan ratusan personel polisi dari Polda Jateng yang mendatangi Desa Wadas saat proses pengukuran lahan untuk penambangan batu andesit, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Komnas HAM : Polisi Lakukan Kekerasan di Desa Wadas

Dalam prosesnya, polisi menangkap 64 orang warga Desa Wadas yang menolak penambangan batu andesit di desanya. Dalam penangkapannya, polisi diduga juga melakukan tindak kekerasan kepada warga yang menolak penambangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya