SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JENEWA—Komisariat Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak agar digelar penyelidikan terhadap tewasnya pemimpin Libya terguling, Kolonel Muammar Kadhafi, 69 tahun, pada Kamis siang lalu.

“Kami perlu tahu apakah dia tewas dalam pertempuran atau dieksekusi,” kata Rupert Colville, juru bicara komisi tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam rekaman video yang beredar luas di seluruh penjuru dunia itu, Kadhafi terlihat masih hidup saat ditangkap. Wajah dan pakaiannya penuh bercak darah.

Rekaman yang berasal dari kamera video di telepon seluler tersebut juga memperlihatkan bagaimana pemimpin Libya selama 42 tahun itu dikerubuti dan didorong para pemberontak.

Sebuah rekaman lain memperlihatkan peluru menembus kepalanya. “Rekaman video itu sungguh sangat mengganggu,” ujar Colville. Karena itu, kata dia, Komisariat Tinggi PBB berkeinginan mendapatkan penjelasan dari pemimpin Dewan Transisi Nasional (NTC). “Kami benar-benar membutuhkan penjelasan,” tandasnya.

Berbagai macam kesaksian menunjukkan kesimpangsiuran bagaimana Qadhafi menjemput ajalnya. Seorang pejuang NTC Libya, Salem Bakeer, menceritakan, saat ditangkap setelah lolos dari serangan udara, Kadhafi seperti orang linglung.

Lain lagi cerita Omran Jouma Shawan, juga petempur NTC. “Dia ditembak oleh pengawalnya sendiri,” katanya.

Sebelumnya, tak lama setelah saluran televisi Libya, Lil Ahrar, melansir kabar tewasnya Qadhafi, pejabat NTC, Abdel Majid Mlegta, mengatakan Qadhafi tewas dalam adu tembak.

Abdel Majid mengungkapkan, Qadhafi berusaha melawan saat akan ditangkap. Akhirnya, mantan penguasa selama 42 tahun itu diangkut dengan ambulans ke Misrata. “Darah terus mengucur dari perutnya. Jarak ke rumah sakit cukup jauh. Dia wafat dalam perjalanan,” katanya.

Tapi seorang pejabat NTC lain yang tak mau disebut namanya membenarkan bahwa Qadhafi dieksekusi. “Mereka (para petempur NTC) memukuli dia, lalu membunuhnya. Inilah perang,” ujarnya.(Tempointeraktif.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya