SOLOPOS.COM - Disediakan empat tempat sampah organik dan anorganik di area CFD Boyolali, Minggu (31/7/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Car Free Day (CFD) Boyolali sudah diselenggarakan kali ketiga pada Minggu (31/7/2022) setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan menutup sementara CFD selama pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

Nah, masyarakat mengapresiasi penataan lapak pedagang dan upaya pemerintah menjaga kebersihan di kawasan CFD. Salah satunya warga Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Meisy Dewi, 19. Dia membandingkan penataan lapak pedagang CFD saat ini dengan sebelum pandemi Covid-19.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kalau sebelum pandemi itu lapak makanan dan baju jadi satu. Kalau sekarang sudah tertata bagus,” ungkap Meisy saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi CFD Boyolali.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan sudah ada penataan pedagang yang menggelar lapak di CFD Boyolali. Pedagang makanan berada di sebelah barat sedangkan pedagang baju berada di sebelah timur. Dia juga memuji upaya menjaga kebersihan kawasan CFD Boyolali, yakni diletakkan tempat sampah di tengah-tengah area CFD Boyolali.

“Tempat sampah mudah sekali ditemukan. Jadi setiap jalan itu ada tempat sampah. Cuma kadang saya menilai kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya yang masih kurang,” ujar dia.

Baca Juga : Kisah Tukang Parkir Raup Untung Berlipat Saat CFD Boyolali Berlangsung

Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas tempat sampah yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. “Kalau dulu sebelum pandemi kan maklum kalau masyarakat buang sampah sembarang karena susah menemukan tempat sampah. Sekarang kan mudah. Jadi kesadaran masyarakat yang harus ditingkatkan,” ujar dia.

Meisy menilai pelaksanaan CFD Boyolali setelah sempat tutup selama pandemi Covid-19 ini lebih baik dibandingkan sebelum pandemi. Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, tempat sampah di CFD Boyolali berada di sepanjang jalan dan terbagi antara sampah organik dan anorganik.

Pengunjung lain di CFD Boyolali, Putri Ervianti, 20, asal Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali menilai CFD pada pekan ketiga di Boyolali ini masih ramai. “Masih ramai tapi tidak seramai pekan pertama dan kedua. Pekan pertama ramai mungkin karena perdana dibuka. Yang kedua mungkin ramai karena ada Abah Lala. Ketiga ini ramai tapi lebih lega lah,” ungkap dia.

Putri juga membandingkan situasi CFD Boyolali sebelum ditutup dan setelah dibuka kembali. Ia menilai pelaksanaan CFD setelah dibuka kembali menjadi lebih ramai dibanding sebelum pandemi.

“Dulu mungkin karena warga sudah terbiasa dengan CFD. Jadi ya dulu seperti hal biasa. Sekarang kan dibuka setelah ditutup dua tahun lebih. Jadi masyarakat mungkin kangen,” tutur dia.

Baca Juga : Gratis Lur! Abah Lala Fasilitasi Wong Boyolali yang Ingin Jadi Penyanyi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya