KOMDIS CABUT SANKSI PERSIS : Pasoepati Boleh Saksikan Laga Persis vs Persip Pekalongan

Solopos.com, SOLO — Pasoepati dapat bersorak girang menyusul kabar dibatalkannya sanksi pertandingan tanpa penonton dalam laga Persis Solo kontra Persip Pekalongan, di Stadion Manahan, Selasa (29/4/2014).

Komisi Disiplin PSSI memutuskan mengabulkan banding yang dilayangkan manajemen Persis Solo. Sebelumnya, Laskar Sambernyawa diwajibkan membayar denda senilai Rp25 juta serta dilarang memasukkan penonton dalam pertandingan lawan Laskar Kalong, julukan Pekalongan.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Selain itu, salah satu pemain Persis, M. Wahyu, juga terkena denda senilai Rp15 juta karena kedapatan mengejar wasit dalam laga lawan PPSM Magelang, 15 April lalu. Sementara, manajemen terkena sanksi lantaran kericuhan yang terjadi di pertandingan perdana bagi Laskar Sambernyawa di Kompetisi Divisi Utama itu.

“Baru saja, kami menerima sms [sort message service] dari Komdis PSSI. Berdasarkan rapat banding yang mereka selenggarakan, laga Persis besok [hari ini] tetap boleh ditonton suporter,” beber Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto, saat dihubungi Espos, Senin (28/4/2014) malam.

Hanya, sambung Totok, Komdis PSSI memutuskan bakal menaikkan denda yang harus dibayar Laskar Sambernyawa. Manajemen diminta menggelontorkan duit senilai Rp50 juta untuk mengabulkan permohonan banding.

“Tapi, saya sendiri juga belum terlalu jelas membaca sms itu. Dendanya naik menjadi Rp50 juta atau dinaikkan Rp50 juta,” ujar dia sembari membacakan isi pesan singkat dari Komdis PSSI.

Totok mengaku tak keberatan membayar denda lebih tinggi asalkan pertandingan itu tetap dapat disaksikan penonton. Sebab, Persis terancam kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp300 juta dari hasil penjualan tiket jika sanksi pertandingan tanpa penonton tetap berlaku.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persis Solo, Paulus Haryoto, mengaku telah menyiapkan Plan B jika banding itu dikabulkan. Pihaknya bakal bergerak cepat untuk mencetak tiket serta berkoordinasi dengan Pasoepati serta pihak keamanan. (Tri Indrawati/JIBI/SOLOPOS)