SOLOPOS.COM - Ilustrasi corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Kombinasi varian baru Covid-19 jadi momok baru di Amerika Serikat. Varian baru yang disebut lebih menular itu disebut menyebabkan terjadinya kenaikan kasus di Amerika Serikat sehingga memicu gelombang keempat Covid-19.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi sebuah varian Covid-19 persisten di Amerika Serikat yang muncul sebagai akibat kombinasi varian baru. Hal itu terjadi setelah dua varian berbeda virus corona menyatu dan berbagi karakteristik.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Setelah menganalisis urutan genetik sebuah varian yang disebut B1628, peneliti dari Universitas Oxford menyimpulkan bahwa varian itu muncul setelah terjadi rekombinasi antara dua varian berbeda, yakni B1631 dan B1634.

Baca Juga: 8 Drama Korea yang Dibintangi Park Shin Hye, Ada The Heirs

Ketika virus itu semakin menyebar dan membentuk keragaman genetika yang lebih besar, muncul kekhawatiran bahwa peristiwa rekombinasi tersebut dapat menjadi lebih kentara dan menghasilkan subvarian yang membawa karakteristik mengkhawatirkan, menurut surat kabar The Independent.

“Kejadian rekombinasi jelas menimbulkan kekhawatiran dan memiliki  potensi untuk menjadi sumber varian super yang baru,”  kata Profesor Lawrence Young, ahli virologi dari Universitas Warwick seperti yang dikutip dari Suara.com pada Rabu (24/11/2021).

Mengapa varian baru Covid-19  terus bermunculan? Menjawab pertanyaan ini, Kepala Bidang pengembangan profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menjelaskan bahwa dalam proses mutasi virus perubahan terjadi pada jenis protein dalam tubuhnya. Tindakan itu dilakukan sebagai proses adaptasi.

Baca Juga:  Sukses Bikin Penasaran, Siapakah Suami Velove Vexia?

“Sebenarnya komponen utama virus itu adalah protein. Dan mutasi merupakan proses adaptasi ketika dia ke dalam tubuh masuk pada lingkungan yang baru. Proses adaptasi itu yang kemudian membuat varian berubah dan masing-masing ras memiliki karakteristik sendiri-sendiri,” jelas Masdalina beberapa waktu lalu.

Dia mencontohkan seperti varian Delta yang berasal dari India, meski virus tersebut telah menyebar ke berbagai negara, akan tetap beradaptasi lagi dengan lingkungan barunya. Seperti halnya manusia, virus akan terus beradaptasi setiap kali berada di lingkungan baru, hingga sampai pada kestabilan.

“Satu titik virus tersebut mencapai kestabilan atau kemudian dia bermutasi lagi. Indonesia sendiri sudah ada varian lokal. Kalau kita lihat varian yang ada di Indonesia dari empat, tiga sudah hilang atau mungkin dia bermutasi kembali. Jadi mutasi itu sebetulnya proses adaptasi dan biasanya makin ke sini dia semakin melemah,” ucapnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya