SOLOPOS.COM - Pasukan peleton inti (tonti) Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wates dalam pawai kemerdekaan di Alun-alun Wates, Rabu (28/8/2013). (JIBI/Harian Jogja/Arif Wahyu)

Pasukan peleton inti (tonti) Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wates dalam pawai kemerdekaan di Alun-alun Wates, Rabu (28/8/2013). (JIBI/Harian Jogja/Arif Wahyu)

Harianjogja.com-Kontingen Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wates menghadirkan 62 Jenderal dalam pawai kemerdekaan yang membuat warga sampai tumpah ruah di ruas jalan utama di Wates, Kulonprogo. Berikut kisah yang dihimpun wartawan Harian Jogja, Arif Wahyudi.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

“Komando 212, Komando 212, Komando 212,” teriak komandan peleton inti (tonti) dari SMAN 1 Wates, memberikan aba-aba semangat saat puluhan pelajar berpakaian layaknya jenderal itu bersiap unjuk gigi di depan penilai dan ribuan warga yang tumplak di Alun-alun Wates.

“Kaselo, Kaselo,” jawab 62 pemeran perwira tinggi itu dengan kompak. Selayaknya perwira, sikap tegak tetap mereka pertahankan meski dijemur di bawah sengatan Matahari yang menyengat siang itu, Rabu (28/8/2013).

Tak ada ekspresi sedikit pun meski peluh mulai mulai mengalir di sekujur tubuh lantaran dipanggang di bawah terik. Keunikan yang terlihat membuat beberapa warga tertarik untuk berfoto bersama para siswa-siswa pemeran 62 jenderal itu.

Tidak sedikit cewek-cewek sengaja bersanding di samping para peraga tokoh perwira itu. Lantas mereka mengabadikan momen itu dalam sebuah jepretan kamera. Tak bergerak juga mereka, si para perwira. Melirik pun tak dilakukan meski ada cewek sedang menyandingkan badan untuk mengambil momen berfoto ria.

“Mereka hanya patuh pada komando,” ujar Lara Wisdaya, 20, alumnus SMAN 1 Wates yang kini masih aktif untuk mendampingi adik-adik tingkatnya setiap kali ada kegiatan-kegiatan. Dia menerangkan, para pelajar itu tetap teguh dengan sikap siap karena komandan tonti hanya menginstruksikan aba-aba siap.

Sebagaimana layaknya kegiatan militer sesungguhnya, mereka tetap setia dengan aba-aba komandan tonti meski kegiatan yang mereka lakukan tak ubahnya bak sandiwara belaka.

“Itu bagian dari melatih kedisiplinan. Sikap seperti itu harus dimiliki siswa,” papar Lara.

Lantas mengapa mereka meneriakkan jargon Komando 212? Yang dimaksud 212 bukanlah simbol tokoh Wiro Sableng. Itu merupakan kode nasional untuk SMAN 1 Wates. Mereka sengaja menyisipkannya dalam nama kesatuan sebagaimana nama regu dalam pasukan militer sungguhan.

Mengenai Kaselo, itu merupakan kepanjangan dari kalih setunggal loro atau dua satu dua. Di SMAN 1 Wates, menurut Lara, tetap aktif melakukan bentuk-bentuk kegiatan latihan kedisiplinan secara rutin.

Terutama bagi siswa kelas X dan XI, mereka diberikan bekal pematangan baris berbaris, disiplin menjalankan instruksi, dan sebagainya. Resimen Kaselo saat ini juga merupakan bagian dari unit kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya