SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SAO PAULO — Reinaldo Rueda agaknya dalam kondisi dilematis jelang duel perempat final Copa America 2019 antara Chile melawan Kolombia di Arena Corinthians, Sao Paulo, Sabtu (29/6/2019) pagi WIB. Sebagai pelatih Chile, dia tentu wajib mengantar timnya lolos sejauh mungkin demi mengangkat trofi Copa America tiga kali beruntun.

Tim berjuluk La Roja itu mengejutkan publik sepak bola setelah merebut gelar Copa America tahun 2015 dan 2016. Musim ini misi mempertahankan trofi lebih berat karena mereka sudah harus bertemu tim berkualitas, Kolombia, di delapan besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Situasi kian “sulit” karena Kolombia adalah negara kelahiran Rueda. Pelatih 62 tahun itu juga pernah membesut Los Cafeteros, julukan Kolombia, periode 2002-2006. “Kolombia kini menunjukkan sebagai tim yang amat dewasa dan bermain dengan baik, bahkan meski dengan banyak rotasi,” puji Rueda seperti dilansir Sport Max, Kamis (27/6/2019).

Sang pelatih menegaskan isu nasionalisme tak akan mengurangi fokusnya jelang duel panas di Sao Paulo. Di sisi lain, dia menganggap pengalamannya melatih Kolombia dan sejumlah klub di negara itu tak akan banyak membantu di laga nanti. “Dalam sepak bola modern tidak ada lagi yang bisa disembunyikan,” ucap Rueda.

Performa Kolombia sendiri telah berkembang pesat dua tahun terakhir. Pada Piala Dunia (PD) 2018, James Rodriguez dkk. berhasil menembus babak 16 besar dengan predikat juara grup di saat Chile gagal lolos ke PD. Sayang di fase itu mereka dibekuk Inggris lewat adu penalti. Penampilan impresif ini mereka lanjutkan dengan menjadi juara fase grup Copa America 2019 dengan mencetak sembilan poin dari tiga pertandingan.

Pelatih Carlos Queiroz terbukti mampu menyatukan pemain yang tampil di liga top Eropa sebagai sebuah unit tim. Gawang Los Cafeteros hingga kini belum kebobolan satu gol pun berkat kepiawaian David Ospina serta duo di jantung pertahanan, Yerry Mina dan Davinson Sanchez.

Di lini depan, Duvan Zapata mampu menggantikan Radamel Falcao yang belum kunjung mencetak gol di turnamen. Jika tak hati-hati, impian merebut trofi Copa America tiga kali beruntun bisa berakhir prematur. “Ini justru menjadi tantangan bagi kami untuk menunjukkan kepantasan mempertahankan status sebagai juara,” klaim Rueda.

Merujuk rekor pertemuan, Chile sejatinya lebih diunggulkan karena tak terkalahkan di empat perjumpaan terakhir. Kolombia sendiri hanya sekali membekuk Chile dalam delapan pertemuan terkini (empat di antaranya dimenangi Chile).

Namun Kolombia punya keuntungan dari segi stamina karena Queiroz mencadangkan 10 pilarnya saat membekuk Paraguay di laga terakhir fase grup. Gelandang Kolombia, Mateus Uribe, senang bisa bertemu La Roja di perempat final. Pemain asal Club America itu menganggap tipe permainan Chile bisa menjadi santapan empuk Kolombia.

“Mereka tim yang mengumpan dengan baik dan mempertahankannya di lapangan. Namun mereka juga kerap meninggalkan celah. Kami akan bermain direct football dan memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk menjatuhkan lawan,” ujar Uribe dilansir Sport 24

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya