SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Mulai membiasakan murid berani bicara adalah salah satu materi penting pada masa orientasi siswa baru. Berani bicara dalam forum, berani mempertanyakan ketidakjelasan, atau berani mengungkapkan perasaan secara terbuka ternyata harus dilatihkan.

Betapa sederhananya sebuah pertanyaan, mungkin juga begitu remehnya isi ungkapan perasaan, ternyata tidak mudah bagi anak-anak kita ketika hadir dalam forum. Apakah ada pertanyaan? Ada yang ingin berpendapat? Silakan bicara! Apa pendapatmu tentang hal itu?  Itulah kalimat yang berulang kali saya sampaikan kepada murid baru setiap seusai mereka mendengarkan paparan sebuah materi.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Ternyata murid tidak mudah untuk berani bicara, bahkan ketika telah memasuki jenjang sekolah menengah atas. Sejarah panjang pendidikan di sekolah justru membuat anak-anak memilih sikap diam. Atau, para guru justru menjinakkan anak-anak yang ekspresif menjadi penurut di kelas.

Guru suka mengancam murid untuk menenangkan kelas. Murid diam dan suasana kelas yang senyap telah menjadi tujuan pelajaran. Padahal kelas yang tenang hanyalah sarana untuk mendukung belajar. Nah, tentunya proses belajar yang efektif tidak berciri murid diam atau banyak bicara.

Sebagai guru, saya tidak pernah bosan menyakinkan murid, “bicaralah, Anda datang di sini untuk bicara, beranilah bertanya betapa pertanyaan itu Anda anggap tidak bermutu, saya tahu siapa Anda dari pembicaraan Anda.” Karena keberanian bicara diberangus sejak dini, anak-anak kita sejak dini sudah terasuki pemikiran bahwa diam itu emas, bahwa diam itu aman dan tidak perlu repot-repot, bahkan berbagai idiom disalahtafsirkan seperti “air beriak tanda tak dalam, atau tong kosong berbunyi nyaring,” sebagai tempat persembunyian dan pembenaran sebagian orang tidak mau bekerja keras. Orang yang  tidak suka bertanya dinilai sebagai orang yang rendah hati.

Saat Orientasi

Ketika ditanyakan kepadanya berapa lama waktu yang dipergunakan untuk menyiapkan bicara di muka umum?  Claus Harms, seorang ahli pidato, menjawab “ Ya, kira-kira 40 tahun!” Jika Harms menyiapkan pidato “40 tahun”, yang tersirat di dalam pernyataan tersebut adalah untuk berbicara di depan khalayak butuh persiapan jangka panjang terus-menerus dan persiapan teknis situasional.

Persiapan yang tiada putus adalah persiapan keberanian dan belajar terus-menerus mengisi kepala dengan sebanyak mungkin pengetahuan. Persiapan yang tidak bisa sesaat adalah membangun gambaran diri sebagai pribadi yang menarik dalam setiap pembicaraan yang disampaikannya.

Saat orientasi siswa baru begitu berharga jika tidak dimanfaatkan untuk membongkar kebiasaan-kebiasaan yang membekas dalam pemikiran anak-anak kita. Yang takut bicara dalam forum tidak mendatangkan apresiasi pihak lain. Membangun keberanian murid agar berani bicara adalah merespons dengan memberikan pujian dan selalu menghargai setiap ungkapan sebagai hal yang bagus. Di sisi lain, yang mesti disingkirkan demi mengajari murid bicara adalah memberikan tanggapan yang bisa memupus keberaniannya yang mulai tumbuh. Namun, hampir semua masa orientasi murid baru di sekolah menengah justru menjadi arena pembungkaman insting bicara murid. Acara orientasi kian menegaskan bahwa diam, tidak bicara, atau tidak protes pasti akan selamat.

Siapa yang bisa memanfaatkan acara orientasi siswa baru untuk mengajari bicara murid? Jawabnya tegas: guru. Gurulah yang berwenang mendampingi masa orientasi murid baru, gurulah yang mampu memakai serpihan waktu-waktu itu untuk memaparkan keutamaan-keutamaan hidup atau nilai-nilai, salah satunya berani bicara. Murid-murid tidak perlu takut salah, tetapi tidak boleh nekad jika tahu salah. Lebih penting murid berani bicara daripada aturan-aturan bicara yang mengerdilkan nyali bicara. ***

St. Kartono

Guru SMA di Jogja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya