SOLOPOS.COM - Suwarmin suwarmin@solopos.co.id Wartawan Solopos

Suwarmin suwarmin@solopos.co.id Wartawan Solopos

Suwarmin
suwarmin@solopos.co.id
Wartawan Solopos

Dulu, orang Solo yang ingin menonton film terbaru di bioskop harus repot-repot pergi ke Jogja. Setiap akhir pekan, banyak sepeda motor atau mobil berpelat AD yang bergegas ke ke arah barat, menuju Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kini, bisa jadi cerita akan berbalik. Setiap akhir pekan, mungkin saja banyak orang Jogja yang akan pelesiran ke Solo, untuk sekadar nonton film sekaligus berbelanja. Ini semua terjadi lantaran hampir semua operator bioskop telah dan akan membuka gerai di Solo dan sekitarnya.

Kelompok Cineplex XXI sudah lebih dulu menggarap pasar Solo dengan Grand 21 di Solo Grand Mall dan XXI di Solo Square dan Solo Paragon. Kabar di dunia maya sudah santer perihal kedatangan Platinum Cineplex di Hartono Life Style Mall (Harlem) Solo Baru.

Jika tidak ada aral melintang, Blitz Megaplex juga akan beroperasi di The Park Life Style Mall, Solo Baru. Maka, jadilah Solo dan sekitarnya mempunyai gedung bioskop paling lengkap di Jateng dan DIY. Orang Semarang pun bisa jadi akan banyak berdatangan ke Solo dan Solo Baru untuk nonton film di bioskop sekaligus berbelanja.

Kawasan Solo Baru pelan namun pasti akan mencuri perhatian. Catatan ini hanyalah contoh kecil betapa bisnis sudah begitu berkembang di Solo Baru, sebuah kawasan yang oleh para pengelola mal di daerah itu disebut hanya sejauh a stone throw away atau sepelemparan batu jaraknya dari Kota Solo.

Bagi Anda yang lama tidak melintasi kawasan Solo Baru, mungkin akan terheran-heran melihat perkembangan kawasan ini. Di sepanjang jalan raya Ir. Soekarno, yang membelah kawasan itu dan mengubungkan dengan Kota Solo di sebelah utara, kini berdiri gagah sejumlah bangunan megah.

Belum selesai keterkejutan orang akan keberadaan Hartono Life Style Mall (Harlem), kini sudah mulai beroperasi pula The Park Life Style Solo Baru. The Park dibangun di lahan seluas sekitar 16 hektare, dirancang sebagai integrated superblock yang terdiri dari mal, apartemen, sekolah, gedung perkantoran, convention center, dan lain-lain.

Bukan hanya The Park dan Harlem yang menandai kemunculan gedung-gedung megah baru di Solo Baru. Sejumlah hotel telah dan akan tumbuh di kawasan itu, di ataranya Fave Hotel, Hotel Brothers, dan sejumlah hotel lain yang siap-siap berdiri di kawasan itu.

Pekan lalu muncul sebuah berita di koran ini bahwa PT Duta Merlin yang juga mengoperasikan Hartono Life Style Mall berencana membangun rumah sakit 25 lantai di kawasan Solo Baru. Jika rencana ini benar-benar terlaksana, rumah sakit itu akan menjadi gedung pencakar langit baru di Solo dan sekitarnya selain apartemen Solo Paragon dan Solo Center Point.

 

Perlu Penyeimbang

Dengan kondisi Kota Solo yang semakin padat oleh bangunan dan permukiman, investasi di Solo Baru yang relatif mempunyai tanah lebih lapang menjadi pilihan yang masuk akal dan menarik.  Sensasi pertumbuhan bangunan-bangunan baru yang megah di Solo Baru belum akan berakhir.

Solo Baru seakan menjadi mercusuar baru, penarik ”kapal-kapal” investor untuk menanamkan modal di kawasan itu. Solo Baru semakin eksis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan jasa. Kebiasaan orang Solo yang dhemenyar atau dhemen barang anyar (menyukai barang baru) akan membuat pusat-pusat belanja baru itu diserbu orang.

Namun, setelah ”masa bulan madu” selama sekitar tiga bulan itu, seleksi alam akan menentukan: mampukah mal-mal itu tetap menarik perhatian warga? Perkembangan Solo Baru di sebalah selatan Solo berbeda dengan perkembangan Kartasura di sebelah barat Solo.

Kartasura juga tumbuh menjadi kota modern yang sanggup menyediakan sendiri kebutuhan masyarakatnya. Posisinya yang strategis, karena dilintasi jalur utama Pulau Jawa, membuat Kartasura secara alamiah berkembang mengikuti arus zaman. Meski tak seglamor Solo Baru, Kartasura relatif cepat menemukan keseimbangan dalam pertumbuhan.

Pendek kata, jika Kartasura tumbuh lebih natural, Solo Baru tumbuh karena rekayasa pengembangan kawasan. Bayangkan kelak jika di Solo Baru dijejali tiga rumah sakit besar, yakni Rumah Sakit dr. Oen Solo Baru, rumah sakit pencakar langit 25 lantai, dan rumah sakit modern yang menjadi bagian dari integrated superblock The Park Solo Baru.

Mungkin nanti Solo Baru juga akan tumbuh menjadi kota tujuan bagi orang sakit dari berbagai kota di Jawa Tengah. Mereka yang datang menengok si sakit bisa melanjutkan perjalanan dengan berbelanja di mal-mal di kawasan itu.

Secara tradisional Solo Baru masih lekat dengan Kota Solo yang merupakan salah satu magnet kekuatan kultur Mataraman yang akan mampu menarik daerah pemangkunya untuk berkunjung ke daerah ini. Misalnya Pacitan, Magetan, Ngawi, atau Madiun, selain-tentu saja-kawasan Solo dan sekitarnya.

Namun, ada baiknya jika perkembangan pesat Solo Baru ini diimbangi dengan strategi inisiatif pengembangan wilayah oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Strategi ini akan memberi penyeimbang atas maraknya pembangunan di wilayah itu, sekaligus memberi garis pengarah apa saja yang sebaiknya dilakukan para pengembang agar tumbuh selaras dengan situasi di sekitar kawasan.

Sekadar memaksakan penamaan ”The Park Sukoharjo” misalnya, bukan merupakan respons yang tepat terhadap perkembangan kawasan itu. Yang perlu dilakukan justru bagaimana agar mal-mal baru di Solo Baru itu secara optimal mampu memberdayakan ekonomi warga sekitarnya.

Bukan hanya ribuan tenaga kerja yang terserap, namun juga pemberdayaan ekonomi kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah. Selain itu, perlu dipikirkan pembangunan gedung olahraga atau gedung kesenian, taman bermain dan sejenisnya yang akan menjadi ”ruang penciptaan pengalaman yang sama” oleh seluruh pemangku kepentingan kawasan, sehingga kota akan tumbuh sebagai satu ikatan, tidak terbelah-belah.

Mari kita berharap Solo Baru akan semakin berkembang, tumbuh,  dan memberdayakan semua pemangku kepentingan di sekitarnya, tanpa kecuali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya