SOLOPOS.COM - Museum Radya Pustaka (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Museum Radya Pustaka (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Museum Radya Pustaka (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 46 arca bantuan dari Go Tik Swan bakal melengkapi koleksi Museum Radya Pustaka. Namun saat ini, ruang pameran museum belum bisa dipakai lantaran masih proses revitalisasi yang telah dimulai pertengahan Agustus lalu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Berita acara hibah 46 arca sudah lama, tapi belum bisa ditaruh di sini. Ya, karena masih proses revitaliasi museum,” jelas Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagyo, saat ditemui di museum, Senin (7/10/2013).

Purnomo menyatakan pemajangan arca di ruang pameran bakal dilakukan tahun depan. Di samping itu, sejumlah koleksi dan naskah kuno bakal ditata setelah revitalisasi museum yang berakhir Desember ini sempurna dikerjakan.

“Kami akan menelusuri peninggalan darimana arca-arca itu. Tapi yang jelas, arca itu peninggalan orang Hindu dan Budha,” papar dia.

Pihaknya menyatakan koleksi 46 arca sebenarnya mau dibawa ke museum tertua di Indonesia tersebut. Berhubungan tidak ada tempat dan berbarengan dengan revitalisasi, maka kedatangan arca terpaksa ditunda.
“Kami mencanangkan akan menggandengkan museum lain. Nah, pinginnya ada acara di museum ini. Tujuannya, biar museum ini ramai dikunjungi orang. Sayang, kalau orang tidak tahu koleksi benda kuno yang tersimpan gara-gara tidak pernah berkunjung ke museum,” jelas dia.

Saat ini, proyek revitalisasi masih berlangsung sejak dimulai Agustus lalu dengan menyasar bangunan utama, gedung belakang dan penataan kawasan area luar gedung.

Proyek revitalisasi yang didanai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini mencakup pembenahan interior dan ruang pamer di gedung utama dengan nilai kontrak Rp800 juta.

Adapun pembangunan ruang kantor di belakang gedung utama senilai Rp1,8 miliar. Rencananya, 46 arca milik Go Tik Swan tersebut disimpan di gudang yang dibangun di bagian belakang museum.

Staf Promosi dan Informasi Disbudpar, Zaenal Arifin mengatakan, ada dua proyek yang digarap dalam proses revitalisasi museum. Proyek pertama, pembenahan bangunan utama museum yang termasuk cagar budaya. Dilanjutkan proyek kedua, yakni pembangunan ruang kantor dan bangunan belakang museum.

“Revitalisasi yang dikerjakan di dalam gedung yakni pengecetan ruang pameran, ornamen yang rusak diganti, almari, pencahayaan, kapsyen foto diganti dan lainnya,” jelas dia.

Pria yang akrab disapa Ari ini menerangkan selama revitalisasi berlangsung, museum ditutup sampai pertengahan Desember. Direncanakan, museum buka pada Januari 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya