SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Besar pasak daripada tiang. Inilah kondisi keuangan kolam renang Tirtomoyo Manahan. Lantaran pengeluaran untuk biaya operasional dan perawatan lebih besar, praktis kondisi keuangan Kolam Tirtomoyo tekor tiap bulan. Bahkan, meski kini jumlah pengunjungnya naik 40% tiap bulan, namun keuangannya masih saja tekor sekitar Rp 25 juta per bulan.

Menurut pengelola kolam renang Manahan, Ir Tirto Adinegoro, pemasukan kolam renang Manahan setiap bulannya mencapai Rp 35 juta. Namun, besarnya biaya opersional dan perawatan mencapai Rp 60 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tekornya keuangan kolam tersebut, salah satunya disebabkan oleh beban gaji karyawan yang berat.
Dari sembilan karyawan, katanya, tujuh di antaranya ialah PNS yang gajinya di atas Rp 2 juta.

“Ini saja, sudah saya kurangi jumlah karyawannya dari sebelumnya yang mencapai 14 orang. Harapan saya, bisa memakai jasa outsourcing yang lebih profesional dengan gaji yang sederhana namun bisa menyerap tenaga kerja,” paparnya ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat (5/2).

Selain itu, sejumlah biaya opersional lainnya yang membebani ialah biaya obat penjernih air dan juga listrik.

“Saya sudah menyampaikan usulan agar tiket menyesuaikan harga pasaran. Lalu peningkatan fasilitas kolam renang agar menarik minat pengunjung,” paparnya.

Menurut Tirto, sejak enam bulan terakhir ini jumlah pengunjung kolam renang Manahan naik sekitar 40%. Sayang, peningkatan jumlah pengunjung tersebut tak sebanding dengan jumlah uang yang masuk.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya