Kolam lumba-lumba di Bali memicu kontroversi di dunia.
Solopos.com, SOLO – Objek wisata di Gianyar, Bali, bernama Wake Bali Dolphin sedang jadi perhatian pengguna Internet (netizen) lantaran di sana hidup empat ekor lumba-lumba. Masalahnya, lumba-lumba ini hidup di kolam kecil dan dilaporkan airnya berkaporit.
Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!
Sebuah petisi online memprotes kolam lumba-lumba di Bali pun digaungkan. Bahkan membuat ramai jagat medsos dan menjadi perhatian wisatawan dunia. Sejumlah media internasional pun sampai memberitakannya.
Situs petisi online Change.org pun digunakan untuk melancarkan protes. Seorang turis asal Australia membuat petisi di situs tersebut untuk membebaskan empat lumba-lumba itu. Hampir sebulan lamanya, petisi tersebut sudah ditandatangani oleh 141.313 dari kuota 150.000 orang.
Bukan hanya perhatian dalam negeri, masalah ini juga ramai di luar negeri. Sebagaimana dilansir Detik.com, Senin (13/7/2015) terlihat dari beberapa media internasional memberitakannya. Sebut saja Telegraph dan Dailymail dari Inggris, juga Australian Times dari Australia.
Telegraph memberitakan mengenai petisi yang dibuat oleh Craig Brokensha, seorang turis asal Australia yang tergerak hatinya untuk menyelamatkan hewan tak bersalah tersebut. Sementara Daily Mail Australia mengatakan, lumba-lumba ini bisa mengalami kebutaan karena air yang terkontaminasi kaporit.