SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap masih menjadi pesona bagi para penambang batu andesit. Hal ini diakui oleh Kepala Bidang Pertambangan dan Energi Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kulonprogo, Mustafa Ali Mohammad.

Saat ditemui wartawan di kantornya Senin (26/9) dirinya mengatakan, berdasar pada peta persebaran mineral di seluruh DIY, pusat kandungan batuan andesit memang terpusat di Kulonprogo. ”Khususnya di arah barat dan barat laut Kulonprogo,” ujarnya.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Setidaknya ada tiga titik tambang potensial batuan andesit di desa tersebut. Pertama adalah di dusun Gunung Kukusan. Menurut Mustafa, dusun yang terletak di salah satu puncak perbukitan Menoreh tersebut memang secara kontur tanahnya berupa bebatuan andesit kompak. ”Sedang yang lain adalah Sangon dan Papak. Serta ada pula beberapa titik kecil di Desa Hargorejo,” kata dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia berharap potensi tersebut ke depan bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Kulonprogo. ”Selama ini, pemerintah kurang memanfaatkan peluang itu,” ujarnya.

Ia menegaskan, dengan tidak adanya izin penggunaan ledakan dalam penambangan membuat banyak investor besar tak berani menambang di wilayah yang sangat potensial tersebut. Menurutnya, pemerintah masih terlalu mengkhawatirkan dampak akibat ledakan tersebut. ”Padahal, kalau memang dilakukan sesuai prosedur, ledakan itu tidak akan berdampak apapun,” ujarnya.

Meski begitu, sejumlah warga di sekitar lokasi penambangan justru mengeluhkan hal tersebut. Djemingan, salah satu warga Papak, menilai penambangan yang dilakukan di wilayahnya beberapa tahun lalu, bukannya menambah pendapatan warga, sebaliknya justru hanya menimbulkan kesusahan warga yang bermukim di sekitar wilayah penambangan.

Akibat penambangan tersebut, kata dia, akses jalan menuju titik tambang tersebut rusak berat. ”Meski penambangan sudah 3-4 tahun lalu, tapi ternyata hingga kini jalan yang rusak ini tetap dibiarkan saja,” ujarnya.

Menurutnya, penambangan yang dilakukan oleh investor-investor yang tidak bertanggung jawab, hanya akan merugikan masyarakat sekitar pertambangan saja. ”Jadi saya mohon, pemerintah untuk benar-benar selektif dalam memilih investor,” tegasnya.(Harian Jogja/Arief Junianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya