SOLOPOS.COM - Pabriknya Tesla Shanghai. (Reuters)

Solopos.com, JAKARTA — Produsen mobil listrik milik Elon Musk, Tesla Inc., ditengarai semakin positif memilih India sebagai basis produksi kedua di Asia. Lantas bagaimana dengan nasib Indonesia yang digadang-gadang akan menjadi sasaran investasi Tesla di Asia?

Beberapa waktu lalu, Tesla dikabarkan tengah mendekati tahap akhir kesepakatan memproduksi mobil listrik di India. Dengan kesepakatan ini selesai diteken, maka Tesla akan memiliki tiga basis produksi, yakni di Amerika Serikat, China, dan India.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Dilansir Bloomberg, Senin (15/2/2021), Menteri Negara Bagian India menyatakan Tesla memilih negara bagian Karnataka di selatan India, yang beribukotakan di Bangalore atau Bengaluru, sebagai pabrik pertamanya di negara itu.

Baca Juga: 7 Tanaman Ini Kata Fengsui Bawa Hoki & Kekayaan

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan sumber internal yang mengetahui kesepakatan ini, Tesla telah bernegosiasi dengan pemerintah setempat selama enam bulan terakhir. Ketika dimintai konfirmasi, Tesla tidak memberikan jawaban atas komentar pemerintah setempat tersebut.

Sumber internal juga menyatakan perusahaan milik Elon Musk ini sedang menuntaskan due diligence atau uji tuntas untuk membangun perkantoran di kawasan tersebut. Selanjutnya Tesla berencana membangun fasilitas penelitian dan pengembangan.

Keunggulan Bengaluru

Pemilihan Bangalore atau Bengaluru tidak terlepas dari kenyataan bahwa kawasan itu dikenal sebagai hub kendaraan listrik dan sumber talenta manufaktur. Sebelumnya, Musk mengindikasikan bahwa perusahaannya akan memasuki pasar India dalam cuitan di akun Twitter-nya, 23 Januari 2021.

Awal Februari lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan bahwa pemerintah telah menandatangani kesepakatan non-disclosure agreement (NDA) atau perjanjian kerahasiaan dengan Tesla. Dia mengatakan hal tersebut terkait dengan investasi perusahaan otomotif tersebut.

Baca Juga: 9 Bulan Diadopsi, Anak Balita Disiksa Hingga Tewas

Dari penelusuran Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Tesla sebenarnya ingin berinvestasi di pengembangan energy storage system (ESS). Hal tersebut terungkap dari Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati yang memaparkan bahwa Tesla justru ingin mengembangkan ESS alias sistem penyimpanan energi.

“Tesla minat di energy storage, bukan di electric vehicle battery. Dia datang ke Indonesia lihat potensi menjaga keandalan suplai dari PLTS adalah ESS, ini pasar besar,” ujarnya.

Pernyataan Nicke ini sejalan dengan yang disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto. Dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021), dia mengungkapkan Tesla bakal berdiskusi dengan sejumlah perusahaan pelat merah untuk membahas rencana investasinya, termasuk dalam ESS.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya