Malam ketika hendak berangkat tidur, Koplo berpesan kepada ibunya, “Bu, tolong besok bangunin pagi ya. Mau berangkat pagi-pagi ada jadwal PKS, besok mau PJR Bu.”
Pukul 05.00 tet, Koplo dibangunkan ibunya. Setelah mandi, dandan, sarapan dan tetek bengek persiapan lainnya, Koplo berangkat ke sekolah dengan penuh semangat, ia membayangkan nantinya akan berdiri di tengah jalan raya dengan gagah mengatur lalu lintas dan membantu menyeberangkan teman-teman sekolahnya.
Sesampainya di sekolah, ia langsung menuju ke ruang inventaris bersama teman anggota PKS lainnya untuk mengambil baju seragam dan perlengkapan lainnya. Setelah dipilih-pilih, satu-persatu anggota PKS telah siap dengan gagahnya, tinggal Jon Koplo yang sedari tadi masih sibuk pilih-pilih baju dan perlengkapannya. Rupanya semua seragam yang dipersiapkan sekolah tidak ada yang cukup untuk ukuran badan Jon Koplo. Ia pun wadul ke guru pembina,
“Wah, sementara kita adanya baru seragam ukuran standar, badanmu sih yang kelewat subur. Ya sudah, kamu tidak usah ikut PJR saja dulu,” jawab guru pembina.
Lemaslah sudah tubuh Koplo. Gara-gara kebesaran badan akhirnya ia tak jadi ikut mejeng di jalan raya. Tiwas latihan kok nggak dibuatkan seragam. Kiriman: Giyarti, Tinggen RT 04/RW 04 Menuran, Baki, Sukoharjo