SOLOPOS.COM - Penghimpunan koin untuk Australia di Jakarta, Minggu (22/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Koin untuk Australia terus menggelinding. Di Malang, Jawa Timur, sejumlah mahasiswa menggelar aksi protes unik menyikpai pernyataan Perdana Menteri Negara Kanguru yang menyinggung harga diri Bangsa Indonesia.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Madiunpos.com, MALANG – Puluhan mahasiswa di Malang, Jawa Timur, Senin, menggalang koin dari masyarakat untuk mengembalikan bantuan dari pemerintah Australia dalam pemulihan bencana tsunami Aceh beberapa tahun lalu yang diungkit PM Negeri Kanguru itu, Tony Abbott.

 

Puluhan mahasiswa tersebut tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Malang yang menggelar aksi penggalangan koin di depan Stasiun Kotabaru dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Al Qolam Kabupaten Malang yang menggalang koin di pertigaan Pasar Gondanglegi.

 

Maraknya aksi penggalangan dana (koin) di Tanah Air tersebut dipicu adanya pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbot, yang meminta pemerintah Indonesia tidak menghukum mati dua bandar narkoba asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dengan mengungkit-ungkit bantuan yang diberikan Australia untuk bencana alam Tsunami Aceh tahun 2004.

 

Salah seorang penyumbang dana di kawasan Stasiun Kotabaru, Musrifah, mengatakan kalau pemerintah Australia mau membantu, seharusnya tidak perlu diungkit-ungkit karena bantuan bencana merupakan bantuan sosial kemanusian. “berbeda dengan hukuman mati yang dijatuhkan untuk bandar narkoba asal Australia tersebut karena urusannya berbeda, kalau mau nyumbang ya nyumbang saja, tidak perlu menekan-nekan kebijakan pemerintah Indonesia,” tegasnya Senin (23/2/2015).

 

Dalam aksinya itu mahasiswa membawa kotak dan toples plastik yang bertuliskan “Coin For Australia”. Mereka juga membawa poster “Jokowi Harus Tegas, Indonesia Bermartabat”.

 

Sementara mahasiswa dari PMII, selain menggalang dana dari masyarakat, juga akan membuka posko di depan kantor Komisariat PMII Al Qolam di Gondanglegi. “Kami akan membuka posko bagi masyarakat yang akan menyumbangkan dana (koin) selama satu bulan penuh,” tegas koordinator PMII Komisariat Al Qolam Malang, Aminullah.

 

Puluhan mahasiswa PMII itu meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau warga Aceh sendiri, untuk segera mengembalikan dana bantuan tsunami Aceh 10 tahun lalu secara langsung kepada PM Abbot.

 

“Pemerintah Australia jelas-jelas sudah melecehkan rakyat Indonesia dan ketegasan Presiden Jokowi saat ini harus menjadi jawaban pada rakyat. Pemerintah harus mengambil sikap demi menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia,” tandasnya.

 

Selain mahasiswa, warga Malang pun kecewa dengan sikap dan tindakan PM Australia yang telah menyinggung harga diri Bangsa Indonesia. “Kami sebagai Warga Negara Indonesia sangat tersinggung dengan sikap pemerintah Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya