SOLOPOS.COM - Gedung KPK (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

Gedung KPK (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

JAKARTA-Para pelajar dan pekerja di Jerman yang tergabung dalam Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI) melakukan penggalangan koin Euro untuk membantu pembangunan gedung baru KPK. IASI akan mengoptimalkan pengumpulan koin Euro ini dengan menggalang kerja bersama berbagai kelompok masyarakat Indonesia di Jerman.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

“Lebih dari sekedar nilai uang yang terkumpul, gerakan ini adalah wujud kepedulian dan keprihatinan akan penanganan korupsi di Indonesia yang tak kunjung selesai. Masyarakat Indonesia di belahan dunia mana saja tidaklah buta terhadap berita. Apa yang berkembang di Jakarta terpantau di seluruh belahan dunia baik melalui media televisi ataupun online maupun citizen journalism yang semakin berkembang. Kepentingan kami sebagai warga negara yang berada di perantauan adalah ingin memberikan kontribusi yang nyata terhadap Indonesia yang lebih baik,” ujar Ketua IASI Adam Pamma dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (30/6/2012).

Kerjasama dilakukan diantaranya dengan Komunitas Hamburg Cinta Indonesia dan juga beberapa kelompok di belahan negara Eropa lainnya. IASI mendorong pemberian bantuan dalam bentuk koin Euro, karena minimal 2 Euro setara dengan Rp23.000.

Adam mengatakan DPR sebaiknya menjalankan amanat rakyat, mendengar keinginan mereka dan mengesampingkan kepentingan kelompok. Tingkah dan tindakan anggota DPR yang cenderung menghambat dan melemahkan KPK adalah salah satu contoh bagaimana DPR telah melukai hati rakyat Indonesia.

“Penolakan masyarakat dan pelajar Indonesia di luar negeri terhadap studi banding DPR juga diantara banyak ketidakpekaan DPR terhadap aspirasi publik. Dalam konteks saat ini, kepekaan DPR terhadap aspirasi pemberantasan korupsi juga disangsikan. Semestinya DPR harus mampu menangkap aspirasi itu, bukan sebaliknya mencari argumen lain yang menunjukkan bahwa DPR tidak sepenuhnya mendukung pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK,” jelasnya.

Menurut Adam, berbagai alasan yang dikemukakan oleh DPR untuk menahan anggaran pembangunan gedung KPK tidak bisa diterima. Kecenderungan menyalahkan pimpinan komisi III yang notabene adalah perwakilan dari fraksi di DPR adalah argumen yang terkesan dibuat-buat untuk menunjukkan ketidak seriusan DPR dalam pemberantasan korupsi.

Dukungan rakyat pada KPK, lanjut Adam, saat ini adalah bentuk harapan dan tuntutan agar KPK bekerja lebih baik. Menurutnya kinerja KPK harus lebih optimal di masa depan dan apa yang dicapai oleh KPK saat ini dengan prestasinya secara kuantitatif dan kualitatif sangat rendah dibandingkan dengan dana operasional, jumlah personal dan kewenangan berbanding terbalik dengan besarnya harapan dan dukungan publik kepada KPK.

“Praktek korupsi masih secara kasat mata terjadi di keseharian penyelenggara negara. Selagi rakyat masih mendukung dan belum lagi patah hati, KPK harus bisa menunjukkan kinerjanya, membalas kecintaan rakyat Indonesia dengan karya nyata,” ungkapnya.

“Bila pada tanggal 3 Juli nanti DPR tidak menyetujui anggaran pembangunan gedung KPK yang sudah disetujui pemerintah, maka kami akan segera menggalang koin untuk KPK dari masyarakat diaspora Indonesia terutama yang ada di Eropa. Tentu saja kami masih akan menyambut “hangat” kunjungan yang terhormat anggota dewan kami bila berkenan jalan jalan study banding ke Eropa,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya