SOLOPOS.COM - Pengurus MUI Kota Madiun bersama Dandim Madiun serta pengurus Ormas Islam berkoordinasi mengenai acara menonton bareng film G30 S/PKI di Kantor Kemenag setempat, Senin (25/9/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Film dokumenter tentang sejarah PKI di Madiun akan dibikin Kodim Madiun.

Madiunpos.com, MADIUN — Kodim 0803/Madiun berencana membuat film dokumenter mengenai gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di wilayah Madiun Raya. Saat ini, baru proses pengumpulan data dengan mewawancara saksi mata pada saat gejolak 1948 di Madiun.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Komandan Kodim 0803/Madiun, Letjol Inf. Rachman Fikri, mengatakan pihaknya telah memulai mengumpulkan data untuk membuat film dokumenter tentang gerakan PKI di Madiun. Dia mengaku telah mewawancarai tiga orang yang mengetahui tentang PKI zaman itu.

“Saya sudah mulai membuat film dokumenter ini sejak 2015 hingga 2016. Dan memang baru mendapatkan tiga orang saksi. Sangat sulit untuk mencari saksi mata yang mengetahui sejarah pada zaman itu,” jelas dia seusai rapat koordinasi nonton bareng film G30 S/PKI di Kantor Kemenag Kota Madiun, Senin (25/9/2017).

Fikri menyampaikan penggalian data dan mendokumentasikannya sangat penting. Menurut dia, hasil dokumentasi ini sebagai bukti dan bisa ditunjukkan kepada generasi muda mengenai apa yang telah dilakukan PKI terhadap bangsa ini.

Kalau saksi mata ini sudah tidak ada, ungkap dia, tentu pemutarbalikkan fakta akan mungkin terjadi. Akibatnya, lanjut dia, generasi mendatang tidak tahu pasti seperti apa keganasan PKI. “Kalau sejarah diputarbalikkan apa tidak tambah kacau,” ujar dia.

Untuk itu, Fikri meminta kepada tokoh masyarakat di wilayah Madiun dan sekitarnya untuk mendata saksi mata dalam peristiwa bersejarah itu. Setelah itu, pihaknya akan mendatangi dan mendokumentasikannya. Dia meyakini ada pelaku sejarah yang berasal dari Ponorogo, Magetan, Takeran, dan daerah lainnya.

“Bisa jadi data-data yang bersumber dari beberapa pelaku sejarah itu akan menjadi rangkaian sejarah,” jelas dia.

Ketua MUI Kota Madiun, Sutoyo, mengatakan pihaknya ingin sekali bertemu dan mewawancarai saksi hidup yang mengetahui tentang sejarah PKI di Madiun dan sekitarnya.

“Ini supaya tahu kekejaman PKI. Saksi mata masih ada yang hidup. Ada yang ayahnya dibunuh, saudaranya dibunuh, dan dirinya sendiri pun disiksa. Kami akan mendatangi para ulama untuk mengetahui sejarah itu,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya